KANAL24, Malang – LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Brawijaya memberikan penghargaan kepada mitra pengabdian masyarakat di UB Community Service Award (UB CSA), rabu (23/10) di Ijen Suites Resort Malang. Acara penganugerahan ini merupakan yang pertama kali digelar oleh lembaga tersebut.
Penganugerahan ini untuk mengapresiasi mitra tri dharma perguruan tinggi bagi UB terutama dalam bidang pengabdian masyarakat. Ketua pelaksana UB CSA, Dr. Pandji Deoranto, STP., MP mengatakan seleksi penganugerahan ini telah dilakukan kepada 26 UKM dari 50 UKM yang telah lolos administrasi. Selanjutnya, diambil 9 nominator yang terbagi dalam 3 kategori, yakni kategori inovasi pengembangan ekonomi desa, kategori inovasi rekayasa sosial dan kategori inovasi teknologi tepat guna. Setiap kategori diambil peringkat 1,2, dan 3 dengan mendapatkan uang pembinaan sebesar 7,5 juta, 5 juta dan 3,5 juta. Apresiasi yang diberikan ini bertujuan agar bisa mendukung mitra dosen atau LPPM sekaligus memotivasi pihak lain untuk meningkatkan kualitas pengabdiannya.
Nominator kategori inovasi pengembangan ekonomi desa diikuti oleh Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang sebagai “Pengembangan Green-Agroindustri Kreatif melalui Pemberdayaan Kelompok Difabel dan Masyarakat Marginal di Desa Kidal Kecamatan Tumpang, Malang”. Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik sebagai “Pengembangan Desa Sentra Kerupuk Ikan Pangkahkulon di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik”. Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung “Pengembangan Budidaya Ikan Ramirezi di Desa Bangoan”
Sementara nominator kategori inovasi rekayasa sosial diikuti oleh Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dengan “Pengembangan Potensi Pesisir Pantai Desa Semare Menuju Desa Ekowisata Cafe Laut Semare (CLS)”. Desa Diponggo, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik dengan “Pengembangan Desa Lestari Pangan Kepulauan di Desa Diponggo, Pulau Bawean”. Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dengan “Pengembangan Eko Wisata Bahari Berbasis Keanekaragaman Hayati Pesisir”.
Sedangkan untuk nominator kategori inovasi teknologi tepat guna diikuti oleh Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo yang membuat “Program Pengembangan Desa Mandiri Energi/DME Desa Andungbiru Kabupaten Probolinggo”. Dusun Jambesari, Ringin Kembar, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dengan “Introduksi Pompa Double Hydraulic Ram sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Berkelanjutan dan Mendukung Rencana Pengembangan Ekowisata di Dusun Jambesari, Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang”. Desa Sumurgung, Kecamatan Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban melalui “Inovasi Recirculation Aquaculture System (RAS) Dalam Pengembangan Sentra Budidaya Lele Terintegrasi di Desa Sumurgung Kabupaten Tuban”.
“Harapannya, acara ini bisa untuk memastikan bahwa institusi dan dosen memang memberikan bukan hanya pada saat pelaksanaan pengabdian masyarakat tetapi sesudah berakhirnya kegiatan itu kita masih terjaga hubungan baik. Jadi, masih sustain lah makanya kegiatan ini akan terus dilakukan kedepannya. Terakhir, yang lebih penting memotivasi dosen-dosen lain yang belum mendapatkan desanya, UKM, atau mitranya belum mendapatkan penghargaan supaya lebih meningkatkan kualitasnya,” jelas Pandji.
Sementara itu ketua LPPM UB, Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc., Agr mengatakan jika selama ini dosen UB cukup membantu dalam melakukan tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan keberadaan para mitra. Karena itulah masyarakat yang menjadi mitra juga akan mendapatkan perhatian khusus dan menjadi parameter sejauh mana dampak program pengabdian tersebut dirasakan oleh masyarakat. (meg)