KANAL24, Malang – Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengakar di masyarakat dengan memiliki aset yang tidak sedikit. Hal ini menjadi atensi dari Dosen dan mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh. Kegiatan awal yang dilaksanakan berupa pembukaan kunjungan pertama. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk melaksanakan sosialisasi dan pendampingan atas Inventarisasi dan Pencatatan Aset kepada Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh yang dilaksanakan pada Selasa, 23 Juli 2024 yaitu dimulai dari pukul 09.00 sampai dengan 11.30.
“ Pondok pesantren memainkan peran penting dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat di Indonesia. Namun, banyak lembaga ini menghadapi tantangan dalam mengelola aset mereka secara efektif,” kata Rahma Eliswita.
Untuk itu Rahma bersama timnya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh di Malang, Jawa Timur, menyoroti pentingnya inventarisasi dan pencatatan aset yang tepat.
Sebelum kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan, sebagian besar unit di dalam lembaga ini belum memiliki sistem manajemen aset yang memadai. Aset seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan seringkali tidak terdokumentasi dengan baik. Kondisi ini menyulitkan pondok pesantren dalam mengelola dan memanfaatkan asetnya secara optimal, serta meningkatkan risiko kehilangan ataupun penyalahgunaan aset yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi.
Pengelolaan aset yang efektif sangat penting bagi pondok pesantren, terutama mengingat peran mereka yang semakin besar dalam pengembangan ekonomi. Seperti yang dicatat oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, “Banyak pondok pesantren telah mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit usaha skala kecil dan menengah, dan beberapa bahkan memiliki inkubator bisnis.” Dalam rangka mengoptimalkan kontribusi ekonomi dari pondok pesantren, pengelolaan aset yang baik menjadi sangat penting.
Pengelolaan aset yang baik tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan bagi pondok pesantren. Dengan sistem pencatatan aset yang terstruktur, pondok pesantren dapat lebih mudah merencanakan pengembangan infrastruktur, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan bahkan mengidentifikasi peluang investasi baru. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan yang diberikan kepada santri dan masyarakat sekitar.
“Pengelolaan aset ini memiliki manfaat jangka pendek dan panjang bagi pesantren terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kepada masyarakat,” lanjut Rahma.
Salah satu aspek penting dari pengelolaan aset yang baik adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas. Dengan sistem pencatatan yang jelas dan terstruktur, pondok pesantren dapat dengan mudah memberikan laporan keuangan yang akurat kepada pemangku kepentingan, termasuk donatur, pemerintah, dan masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga dan potensial membuka peluang untuk mendapatkan dukungan dan kerjasama yang lebih luas di masa depan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini memperkenalkan sistem pencatatan aset yang lebih terstruktur dan sistematis kepada Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh. Sistem ini mencakup informasi seperti nama aset, tahun perolehan, biaya perolehan, jumlah, dan detail relevan lainnya. Penerapan sistem ini memungkinkan pondok pesantren untuk dengan mudah melacak jumlah, jenis, dan nilai asetnya.(sdk)