Kanal24, Malang – Bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang tantangan bagi diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini menjadi topik utama dalam Kajian Umum Ramadan (KURMA) yang kembali digelar oleh Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya pada Kamis (6/3/2025). Kali ini, sesi kajian menghadirkan Dr. Arif Alamsyah, MARS, seorang trainer dan motivator nasional, yang membahas tema Challenge Diri Sendiri: Ramadan Goals yang Bisa Kita Capai.
Ramadan: Kesempatan Sekali Seumur Hidup
Dr. Arif membuka kajian dengan mengutip ayat Al-Qur’an:
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ
Artinya, “Dalam beberapa hari yang tertentu.”
Ia menekankan bahwa setiap Ramadan yang kita lalui adalah momen yang tidak akan pernah kembali. Belum tentu juga kita akan mendapatkan kesempatan untuk menjalani Ramadan berikutnya. Oleh karena itu, Ramadan harus dimanfaatkan sebaik mungkin, seperti layaknya mengejar diskon besar-besaran yang waktunya sangat terbatas. Jika tidak segera mengambil kesempatan tersebut, maka kita akan kehilangan banyak manfaatnya.
Pemikiran ini relevan bagi banyak orang, terutama generasi muda yang sering menunda untuk berbuat kebaikan. Ramadan adalah momen yang tepat untuk mulai menantang diri sendiri dalam meningkatkan ibadah dan kebiasaan baik. Namun, bagaimana cara efektif untuk menantang diri agar dapat terus berkembang?
Manusia Butuh Tantangan untuk Berkembang
Dalam kajiannya, Dr. Arif mengungkapkan hasil riset dari University of California, Los Angeles (UCLA), yang menyebutkan bahwa manusia membutuhkan stres dalam kadar ringan hingga sedang untuk berkembang. Stres yang dikelola dengan baik justru dapat meningkatkan ketajaman pikiran, motivasi, serta membangun resiliensi atau daya tahan dalam menghadapi kesulitan.
Ia juga mengutip Stephen Covey, penulis buku The 7 Habits of Highly Effective People, yang mengatakan, “Stress your body but don’t over stress it.” Artinya, tubuh kita butuh tantangan, tetapi tidak boleh berlebihan. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melatih diri dalam menghadapi tantangan-tantangan kecil sehari-hari, seperti bangun lebih awal untuk sahur, lebih banyak membaca Al-Qur’an, atau meningkatkan kualitas salat malam.
Namun, tidak cukup hanya memahami konsepnya. Dibutuhkan strategi yang konkret agar kebiasaan baik selama Ramadan dapat terbentuk dan bertahan dalam jangka panjang. Untuk itu, Dr. Arif memperkenalkan konsep 4D sebagai langkah praktis dalam membentuk kebiasaan baik.
4D: Kunci Membangun Kebiasaan Baik
Dr. Arif membagikan konsep 4D sebagai strategi untuk membentuk kebiasaan baik selama Ramadan:
- Delay Reduction (Mengurangi Penundaan) – Jangan menunda-nunda untuk melakukan kebaikan.
- Do It (Lakukan) – Jangan hanya berencana, tapi mulai bertindak.
- Discipline (Disiplin) – Konsisten dalam membangun kebiasaan baik.
- Doa – Meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjalankan kebaikan.
Ia mengutip firman Allah dalam Surat At-Taubah ayat 41:
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat.”
Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali kita mudah tergoda oleh kenyamanan dan enggan melakukan hal yang sebenarnya bermanfaat. Misalnya, saat hujan rintik-rintik turun ketika waktu salat tiba, banyak yang lebih memilih tetap di rumah daripada pergi ke masjid. Padahal, jika kita mampu menantang diri sendiri untuk tetap melangkah, ada keberkahan yang menanti.
Menang Melawan Kemalasan
Mengalahkan rasa malas adalah salah satu bentuk tantangan terbesar dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bisa melatih diri untuk melawan kemalasan dalam hal-hal kecil, maka kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang lebih besar. Ramadan adalah momen yang tepat untuk melatih disiplin diri, baik dalam ibadah maupun kebiasaan lainnya. Dengan menerapkan konsep 4D dan menghadapi setiap tantangan dengan semangat, Ramadan bisa menjadi momentum yang mengubah diri kita menjadi lebih baik, tidak hanya selama satu bulan, tetapi juga untuk kehidupan ke depan.
Pada akhirnya, tantangan Ramadan bukanlah beban, melainkan kesempatan emas untuk berkembang. Dengan niat yang kuat, usaha yang konsisten, dan doa yang tulus, setiap orang bisa mencapai Ramadan goals yang mereka impikan. Maka, mari kita manfaatkan Ramadan ini sebaik mungkin agar menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah. (fan)