Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menggelar upacara pengukuhan dua profesor terkemuka dari Fakultas Teknik (FT), Prof. Dr. Femiana Gapsari Madhi Fitri, S.T., M.T., dan Prof. Dr. Slamet Wahyudi, S.T., M.T. Acara berlangsung pada Kamis (07/12/2023) di Gedung Samantha Krida UB, yang juga dihadiri oleh sejumlah akademisi, mahasiswa, dan stakeholder terkait.
Prof. Dr. Femiana Gapsari Madhi Fitri, S.T., M.T.: Teknologi Nano Komposit dari Limbah Organik (TKO) sebagai Inhibitor Korosi Logam
Prof. Femiana Gapsari, sebagai Profesor aktif ke-24 di FT dan ke-194 di UB, serta menjadi Profesor ke-353 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB, meneliti Teknologi Nano Komposit dari Limbah Organik (TKO) sebagai Inhibitor Korosi Logam. Dalam orasinya, beliau menguraikan bahwa kerugian yang diakibatkan oleh korosi sangat besar, melibatkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sebagai solusi, TKO digunakan sebagai inhibitor dan pelapis anti-korosi, menawarkan perlindungan unggul dengan daya rekat kuat pada substrat logam.
Keunggulan TKO sebagai inhibitor terletak pada sifat adhis dan penghalang yang kuat, membentuk lapisan hidrofobik pada permukaan logam, serta ramah lingkungan. Meskipun demikian, penggunaan TKO juga memiliki kelemahan seperti umur pakai yang rendah dan biaya relatif besar. Namun, potensinya dalam memberikan solusi bagi berbagai industri membuatnya menjanjikan.
Prof. Dr. Slamet Wahyudi, S.T., M.T.: Teknologi Microwave Ablation (TMA) sebagai Pembangkit Biopanas Terhadap Pembunuhan Sel Kanker
Prof. Slamet Wahyudi, sebagai Profesor aktif ke-25 di FT dan ke-195 di UB serta menjadi Profesor ke-354 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB, menyajikan penelitiannya mengenai Teknologi Microwave Ablation (TMA) sebagai Pembangkit Biopanas terhadap Pembunuhan Sel Kanker. Dalam orasinya, beliau membahas kanker sebagai penyakit berbahaya dan serius yang memerlukan terapi inovatif.
TMA, sebagai pembangkit biopanas, dapat memberikan intensitas energi rendah dengan hasil ablasi jaringan yang lebih besar dalam waktu singkat. Kelebihan lainnya meliputi kemampuan menghasilkan suhu sangat tinggi tanpa merusak jaringan sekitarnya. Meskipun demikian, keberhasilan tergantung pada optimalitas penempatan antena pada sel kanker.
Teknologi ini menjadi perhatian besar dalam beberapa dekade terakhir sebagai metode non-bedah berbasis pemanasan jaringan hidup. Hasil simulasi metode elemen hingga memastikan distribusi temperatur yang aman pada sel kanker, mengurangi risiko kerusakan pada sel-sel sehat di sekitarnya.
Baca juga: UB Kukuhkan Dua Profesor Inovatif dalam Bidang Perikanan dan Teknik
Orasi ilmiah dari kedua profesor diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman baru di dunia pendidikan, serta berpotensi memberikan kontribusi besar dalam menghadapi tantangan-tantangan kesehatan dan industri. Riset ini menjadi langkah penting UB dalam menjaga posisinya sebagai pusat pendidikan dan riset unggulan di Indonesia. (nid/skn)