Kanal24, Malang – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Dua atlet muda berbakat dari kampus biru, RR. Belva Koes dan Kharisma Oesia (yang akrab disapa Sia), sukses menyabet dua medali emas sekaligus dalam cabang olahraga menembak. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa semangat juang dan dedikasi tinggi mampu mengantarkan mereka menuju podium tertinggi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Kanal24 pada Selasa (01/07/2025), kedua atlet tersebut membagikan cerita perjuangan dan persiapan panjang yang telah mereka lalui sebelum meraih kemenangan di ajang bergengsi tersebut. Sia, mahasiswi dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, menyebutkan bahwa latihan yang mereka jalani meliputi fisik, mental, dan simulasi final yang ketat.
Baca juga:
Baseball dan Softball jadi Magnet Porprov IX Jatim

“Beberapa bulan sebelum Porprov, kami rutin latihan fisik seperti lari dan push-up, juga latihan mental. Hampir setiap hari ada latihan agar terbiasa menghadapi tekanan. Pelatih kami juga menyusun simulasi final dengan mengikuti standar internasional, bahkan menggunakan bahasa Inggris agar lebih siap,” ungkap Sia.
Tak hanya latihan rutin, menurut mereka, strategi yang diberikan oleh pelatih sangat berpengaruh besar terhadap performa di lapangan. Bahkan, saat mengalami kebingungan dan tekanan mental, pelatih tetap memberikan dukungan alih-alih tekanan, menjadikan mereka lebih tenang dan percaya diri saat menghadapi pertandingan sesungguhnya.
“Pelatih kami sangat mendukung, tidak pernah memaksa atau memarahi. Justru ketika kami down, beliau menyemangati. Bahkan alat-alat seperti peluru dan kertas sasaran kadang dibantu difasilitasi,” tambah Belva.
Atmosfer pertandingan final disebut sangat menegangkan. Sorak sorai penonton menjadi ujian mental tersendiri yang mengharuskan mereka tetap fokus dan tenang. Namun, pengalaman tersebut justru menjadi pelajaran berharga dan pembentukan karakter juara.
“Deg-degan banget, apalagi waktu disorakin penonton. Tapi itu jadi latihan mental juga, menguji seberapa kuat kita bertahan di tengah tekanan,” kata keduanya dengan senyum bangga.
Makna Medali dan Harapan ke Depan
Bagi Belva dan Sia, medali emas bukan sekadar simbol kemenangan, tetapi merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras dan konsistensi latihan. Keduanya menilai bahwa pencapaian ini adalah batu loncatan menuju jenjang yang lebih tinggi, bahkan hingga level internasional.
“Emas ini bukan akhir, justru awal dari perjalanan lebih besar. Target saya ke depan adalah PON, SEA Games, dan semoga bisa menembus ajang Olimpiade,” ujar Sia penuh semangat.
Meski menyadari bahwa olahraga menembak di Indonesia belum sepopuler cabang lain, mereka berharap masyarakat, khususnya generasi muda, semakin mengenal dan menaruh minat terhadap olahraga ini. Selain sebagai sarana prestasi, olahraga menembak juga mampu membentuk disiplin, fokus, dan daya juang yang tinggi.
“Olahraga menembak punya peluang besar sampai tingkat internasional. Tapi karena biaya yang cukup tinggi dan kurangnya promosi, masyarakat belum banyak tahu. Harapannya ke depan lebih banyak atlet muda yang tertarik,” tambah Belva.
Keduanya juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pelatih, universitas, hingga keluarga. Menurut mereka, keberhasilan ini tak lepas dari support system yang kuat dan motivasi untuk membanggakan orang tua serta almamater tercinta, Universitas Brawijaya.

Baca juga:
UB Bawa Inisiatif K3, Tekan Resiko Cedera dalam Atraksi Bantengan
Pesan untuk Generasi Muda
Menutup perbincangan, Belva dan Sia menitipkan pesan inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Mereka mendorong agar siapa pun yang memiliki impian menjadi atlet tidak ragu untuk mencoba, sekalipun memulai dari nol. Dengan kerja keras, komitmen, dan dukungan lingkungan, segala hal yang tampak mustahil bisa menjadi nyata.
“Saya mulai dari benar-benar nol, nggak ngerti apa-apa. Tapi hari ini saya bisa berdiri di podium dengan medali emas di tangan. Jangan takut mencoba, terus berlatih, dan percaya bahwa kalian bisa,” tutup Sia penuh haru.
Prestasi Belva dan Sia menjadi contoh nyata bahwa semangat juang mahasiswa Indonesia mampu mengangkat nama bangsa di dunia olahraga. Semoga kisah mereka menjadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya untuk berprestasi dan mengharumkan Indonesia, baik di kancah nasional maupun internasional. (nid/yor)