Kanal24, Lumajang — Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 kembali menunjukkan komitmen nyata dalam menjawab persoalan lingkungan di pedesaan. Mengusung tajuk besar “Dari Aksara Menuju Karya”, kelompok 52 MMD UB berfokus pada optimalisasi resapan air tanah di Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang.
Program ini dikoordinasi oleh Shandy Ade Pranata dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Saparila Worokinasih, S.Sos, M.Si, Ph.D.
Baca juga:
Santri Pesantren Annur Kuasai Teknik Pengemasan Fermentasi
Latar Belakang: Air Tanah yang Terancam
Masyarakat Desa Kraton tengah menghadapi tantangan serius terkait ketahanan air tanah akibat turunnya intensitas hujan beberapa bulan terakhir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran berkurangnya cadangan air tanah yang menjadi sumber utama kebutuhan sehari-hari.
Melihat permasalahan tersebut, kelompok MMD UB 52 menginisiasi program bertajuk “Optimalisasi Resapan Air Tanah dengan Cara Edukasi dan Pembuatan Lubang Resapan Biopori”. Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6, yaitu memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi layak bagi semua.
Edukasi Lingkungan untuk Warga
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai pentingnya resapan air tanah dan tata cara pembuatan lubang resapan biopori. Melalui edukasi ini, mahasiswa ingin memberikan wawasan praktis kepada masyarakat bahwa menjaga ekosistem tanah yang sehat berhubungan erat dengan keberlangsungan sumber air.
Setelah sesi edukasi, mahasiswa bersama warga mengadakan ramah tamah di RT 02 RW 01 Desa Kraton. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat sekaligus mengisi energi sebelum kerja bakti.
Ketua RT 02, Anang, bahkan ikut menyumbangkan hidangan sebagai wujud rasa terima kasih karena wilayahnya dipilih sebagai lokasi program.
Pembuatan Lubang Biopori: Solusi Nyata
Pada inti kegiatan, mahasiswa dan warga desa bergotong-royong membuat delapan lubang resapan biopori di titik-titik strategis. Antusiasme warga begitu terasa, terlihat dari komentar salah satu warga, “Kak, ini cuma 8 lubang doang yang bakal ditanam? Berarti ini harus cepat-cepat ambil buat ditanam di depan rumahku.”
Setiap lubang diberi tanda khusus sebagai identitas MMD UB 52 sekaligus penanda agar tidak tertimbun material penghalang masuknya air.
Baca juga:
Parade Kemerdekaan Meriahkan HUT RI ke-80 di UB
Harapan dan Keberlanjutan
Program ini diharapkan menjadi pemicu kesadaran kolektif warga Desa Kraton untuk menjaga ketahanan air tanah melalui cara-cara sederhana namun berdampak besar. Lebih dari sekadar proyek jangka pendek, kegiatan ini ingin menanamkan semangat bahwa upaya pelestarian air bersih harus dilakukan secara berkelanjutan.
Hastag:
#MMDUB2025 #Kelompok52DesaKraton #SDGs6 #AirBersihDanSanitasiLayak #UniversitasBrawijaya #MahasiswaBerkaryaDesaBerdaya #DRPMUB (nid)