KANAL24, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi penyaluran kredit industri perbankan pada Kuartal I 2020 akan melambat dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Salah satu faktor penyebabnya adalah meluasnya wabah virus corona di dunia dan kini telah masuk Indonesia.
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan 1 OJK, Teguh Supangkat, mengakui terkonfirmasinya virus corona ini jelas akan berdampak ke beberapa sektor penyaluran kredit perbankan.
“Terutama yang pasti terdampak adalah sektor industri pariwisata dan perhotelan. Ditambah juga ke industri transportasi,” kata Teguh saat dihubungi Ipotnews, Selasa (3/3/2020).
Sektor pariwisata diakui Teguh kemungkinan yang akan mengalami dampak terparah. Karena tanpa ada konfirmasi virus corona positif sekalipun, terjadi penurunan jumlah pengunjung wisatawan dari luar negeri dalam jumlah banyak akibat wabah virus corona yang terjadi di luar negeri.
Sayangnya Teguh belum bisa memprediksi persentase pertumbuhan kredit perbankan pada Kuartal I 2020 secara persis. “Tapi sepertinya memang masih akan melambat,” jelas Teguh.
Mengacu data OJK, penyaluran kredit perbankan per akhir Maret 2019 mencapai Rp5.350,33 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan kredit perbankan Kuartal I 2019 naik 11,36% dibanding Kuartal I 2018 yang mencapai Rp4.778,78 triliun.
Sedangkan di sepanjang tahun 2019, jumlah kredit yang disalurkan perbankan mencapai Rp5.683,75 triliun. Jumlah ini hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,07% dibanding per akhir 2018 yang mencapai Rp5.358,01 triliun.(sdk)