KANAL24, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan ekspor mobil sebanyak 400.000 unit. Sementara itu produksi kendaraan roda empat atau lebih pada periode Januari-Mei 2019 tercatat sebesar 522.000 unit. Sedangkan penjualan domestik berkisar di angka 422.000 unit, yang berasal dari produksi lokal maupun impor, sedangkan ekspor CBU sekitar 115.000 unit.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung kinerja ekspor produk otomotif. Bahkan di tahun 2025 nanti, ekspor kendaraan dipatok menyentuh angka 1 juta unit.
Pangsa pasar mobil produksi dalam negeri tersebut tersebar di 80 negara di dunia termasuk lima negara tujuan utama yaitu Filipina, Arab Saudi, Jepang, Meksiko dan Vietnam. Dikatakannya bahwa industri otomotif nasional saat ini merupakan penghasil devisa yang cukup signifikan.
Industri otomotif sudah semakin kuat dengan ditopang sektor pendukung seperti industri baja, industri kimia untuk produk plastik, serta industri karet. Oleh sebab itu penetapan target-target tersebut dinilai cukup rasional.
“Agar target ini tercapai, diperlukan dukungan semua pihak terutama dalam hal peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0,” ujar Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya, Jumat (19/7/2019)
Demi mempermudah dunia usaha khususnya sektor otomotif, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor industri otomotif. Yang tak kalah penting lainnya, kata Airlangga, adalah mitmen dari prinsipal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor.
“Peluang ekspor mobil produksi Indonesia seiring juga adanya perjanjian perdagangan bebas dengan Australia. Pada FTA Indonesia-Australia, low hanging fruit-nya untuk tingkat komponen. (sdk)