Kanal24, Malang – Pengenalan dunia industri bagi mahasiswa sangat penting untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Eksposur ini membantu mereka memahami tantangan nyata di lapangan sekaligus membangun mentalitas kerja yang tangguh. Dengan bekal ini, mahasiswa lebih siap bersaing di dunia profesional yang terus berkembang.
Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menyelenggarakan seminar dan workshop bertajuk Floating, Production, Storage, and Offloading (FPSO), Rabu (22/5/2025). Acara ini menghadirkan Agung Priyo Sembodo, Vice President PT Armada Gema Nusantara (PT AGN), sebagai pembicara utama. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa tentang teknologi FPSO yang menjadi bagian penting dalam industri minyak dan gas bumi.

Dekan FT UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D., IPU, menyampaikan pentingnya seminar ini sebagai langkah memperkenalkan mahasiswa pada tantangan dan peluang spesifik di industri.
“FPSO adalah bagian dari proses produksi. Fakultas Teknik memiliki program studi seperti Teknik Industri dan Teknik Kimia yang mendalami proses produksi secara spesifik, termasuk dalam sektor minyak dan gas. Seminar ini membantu mahasiswa memahami persoalan spesifik di industri dan bagaimana mengatasi gap antara pengetahuan akademik dan kebutuhan industri melalui kurikulum yang integratif,” jelas Prof. Hadi.
Selain itu, Prof. Hadi juga menekankan peluang kolaborasi riset antara FT UB dengan perusahaan seperti PT AGN. Menurutnya, kegiatan ini dapat mendorong pengembangan teknologi dan transfer pengetahuan antara akademisi dan praktisi industri.
Fokus pada Keamanan dan Teknologi Hijau
Agung Priyo Sembodo dalam paparannya menyoroti aspek keamanan (safety) sebagai elemen krusial yang kerap terabaikan oleh mahasiswa dan engineer pemula.
“Keamanan tidak hanya soal keselamatan kerja, tetapi juga mencakup integritas instalasi, pelestarian lingkungan, hingga reputasi perusahaan. Mahasiswa harus memahami process safety dan process control untuk memastikan operasi berjalan aman dan efisien,” tegas Agung.
Agung juga membahas tren global seperti digitalisasi dan energi hijau yang memengaruhi desain dan operasi FPSO. Ia menekankan bahwa perusahaan saat ini semakin mengintegrasikan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam inovasi teknologinya.
“Tren seperti go green dan pajak karbon mendorong kita untuk menghasilkan solusi teknologi yang ramah lingkungan. Desain FPSO harus mampu mengurangi emisi karbon dan memberikan nilai tambah tanpa merusak lingkungan,” tambahnya.

Pesan untuk Generasi Muda
Agung memberikan pesan kepada mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri.
“Jangan batasi diri kalian. Pertebal mental kalian, terutama dalam hal bertahan dan berjuang. Dunia kerja membutuhkan individu dengan kemampuan teknis yang kuat, mental problem solving, serta kemampuan bekerja dalam tim. Jadilah good team player, karena kerja sama tim adalah kunci sukses di industri,” tutupnya.
Seminar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan memotivasi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi dunia kerja, khususnya di sektor minyak dan gas. Selain itu, kolaborasi yang dijalin antara FT UB dan PT AGN diharapkan dapat memperkuat hubungan antara akademisi dan industri dalam pengembangan teknologi yang inovatif.(Din/Bel)