KANAL24, Malang – Prof. Ahmad Erani Yustika yang telah terpilih menjadi ketua IKA UB baru, menjelaskan bahwa ia memiliki target rencana untuk membentuk kepengurusan IKA UB tingkat provinsi dan kab/kota di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan pada saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia di Era Disrupsi Teknologi dan Tatanan Baru Dunia, Kamis (25/7/2019) di gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB).
“Saya pikir perlu adanya pembentukan kepengurusan IKA di daerah-daerah. Supaya apa-apa saja kebutuhan mereka kita bisa tahu dan membantunya. Selama ini, saya tidak tahu potensi apa yang ada di daerah lain karena memang tidak ada yang bicara,” tutur Erani.
Menurutnya, SDM yang dimiliki UB dalam hal ini alumninya itu sangat besar. Hal tersebut, harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Misalnya saja UB memiliki kerjasama dengan berbagai pihak, jumlahnya bukan hanya puluhan tetapi mencapai ratusan. Alumni-alumni UB harus bisa masuk di dalamnya.
“Kita harus bisa mengoptimalisasikan SDM IKA UB. Potensi yang ada di tiap daerah, kita harus mengetahui itu dan mencari cara bagaimana mengembangkannya. Kita harus dorong supaya IKA UB ini bisa menjadi satu kekuatan besar, sehingga nantinya yang awalnya ini merupakan hambatan dapat berubah menjadi kekuatan,” jelasnya.
Professor kelahiran Ponorogo tersebut juga menyebutkan 5 target atau harapan yang nantinya dapat dicapai dalam kepengurusan IKA UB yang baru saat ini.
Pertama, ia akan mendorong pertumbuhan kepengurusan IKA UB di daerah-daerah (provinsi dan kab/kota) supaya bisa dapat bergerak, sehingga kerjasama-kerjasama bisa dilakukan.
Kedua, memberikan ruang bagi para alumni muda UB yang sudah lulus 5 tahun atau usianya dibawah 40 tahun untuk turut berperan aktif memberikan ide/gagasannya agar IKA UB lebih inovatif kedepannya.
Ketiga, menginisisasi IKA UB untuk membangun jejaring dibidang ekonomi karena peluang ekonomi saat ini sangat besar, baik dengan adanya kebijakan pemerintah maupun perkembangan teknologi, yang ini harus dimanfaatkan secara maksimal.
Keempat, IKA UB harus mampu mengadvokasi kebijakan Pemerintah baik yang sifat advokasinya saran, dukungan, atau kritik itu harus dilakukan, IKA UB harus memiliki sensitivitas terhadap kebijakan-kebijakan tersebut.
Terakhir, Erani menjelaskan akan ada poros kolaborasi besar nantinya baik antar alumni, alumni dengan pengusaha, dan alumni dengan pemerintah atau pemangku kepentingan. (sdk)