Kanal24, Madiun – Dalam upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi evaluasi kinerja puskesmas, Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Madiun berhasil mengembangkan Sistem Informasi Kinerja UPT BLUD Puskesmas berbasis Multikriteria atau yang dikenal sebagai SI-IKAN MAS. Sistem ini dirancang untuk mempermudah Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dalam menilai kinerja puskesmas secara lebih komprehensif dan terukur.
Dengan total 26 puskesmas di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Madiun, Dinas Kesehatan sebelumnya menghadapi tantangan dalam menilai kinerja keuangan dan non-keuangan puskesmas secara efektif. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, setiap BLUD Puskesmas diwajibkan melaporkan hasil kinerjanya kepada dinas terkait. Namun, proses pelaporan ini sering kali menemui kendala karena masih dilakukan secara manual dan memakan waktu.
SI-IKAN MAS hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam sistem pelaporan yang ada, seperti kurangnya standarisasi format laporan dan keterlambatan dalam evaluasi kinerja. Sistem ini memanfaatkan indikator kinerja keuangan dan non-keuangan yang dirancang melalui diskusi terarah (Focus Group Discussion) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan puskesmas-puskesmas terkait.
Pengembangan aplikasi SI-IKAN MAS ini dilakukan oleh tim gabungan dari Fakultas Vokasi UB yang melibatkan Amelia Ika Pratiwi, SE., MSA., Ak., Susenohaji, SE., M.Si., Ak., Ir. Zikrie Pramudia Alfarhisi, ST.,MT., dan Fitriana Rakhma Dhanias., SE., MSA., Ak. Selain itu, tim ini juga diperkuat oleh kolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB (FEB UB) melalui Prof. Dr. Wuryan Andayani, S.E., Ak., M.Si., serta Fakultas Ilmu Kesehatan UB (Fikes UB) dengan kontribusi Dr. Kumboyono, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom.
Salah satu pengembang, Susenohaji, SE., M.Si., Ak., menyampaikan bahwa aplikasi ini akan memberikan solusi signifikan bagi evaluasi kinerja puskesmas. “Sistem ini memungkinkan Dinas Kesehatan untuk memantau kinerja puskesmas secara real-time, sekaligus memberikan perbandingan antar unit layanan. Ini akan menjadi dasar kebijakan yang lebih akurat untuk memberikan penghargaan (reward) maupun sanksi (punishment) yang berbasis data,” jelas Susenohaji (15/10/2024).
Keunggulan SI-IKAN MAS terletak pada kemampuannya melakukan evaluasi menyeluruh dengan menggunakan multikriteria. Sistem ini tidak hanya mengukur kinerja keuangan, tetapi juga aspek non-keuangan seperti manajemen pelayanan kesehatan. Data yang dihasilkan melalui sistem ini akan disajikan dalam bentuk dashboard kinerja yang mudah diakses dan dipahami oleh pengambil kebijakan. Dengan demikian, proses evaluasi kinerja puskesmas dapat dilakukan secara sistematis dan konsisten setiap tahun.
Selain itu, SI-IKAN MAS juga mempercepat proses pelaporan kinerja BLUD Puskesmas ke Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, sesuai regulasi yang berlaku. Sistem ini memungkinkan laporan kinerja disusun lebih cepat, akurat, dan bebas dari kesalahan pencatatan berulang.
SI-IKAN MAS rencananya akan diluncurkan secara resmi pada 3 Desember 2024, bertepatan dengan Hari Disabilitas Nasional. Peluncuran ini akan dihadiri oleh Pejabat Bupati Madiun, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, serta kepala puskesmas dari seluruh Kabupaten Madiun. Acara tersebut akan berlangsung di Surabaya, di mana simulasi langsung penilaian kinerja puskesmas akan dilakukan sebagai bagian dari kegiatan.
Dengan implementasi SI-IKAN MAS, diharapkan evaluasi kinerja puskesmas di Kabupaten Madiun menjadi lebih transparan dan akuntabel, mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.(din)