Kanal24, Malang – Dalam upaya memperkuat jejaring antara mahasiswa dan alumni, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menyelenggarakan program Alumni Back to Campus 2025. Program yang berlangsung selama satu minggu penuh ini menjadi salah satu inisiatif strategis untuk menghubungkan mahasiswa dengan dunia industri dan profesi, serta membuka peluang kolaborasi dengan alumni yang telah sukses di berbagai bidang.
Wakil Dekan Bidang Akademik Fapet UB, Rizki Prafitri, Ph.D., menuturkan bahwa kegiatan ini digagas sebagai respons atas banyaknya alumni Fapet UB yang telah mencapai kesuksesan di berbagai sektor, seperti menjadi pengusaha, manajer umum, dan profesional di industri peternakan.
“Kegiatan ini sebenarnya bertujuan untuk memberikan wadah bagi alumni untuk berbagi pengalaman dan informasi kepada adik-adiknya. Di sisi lain, ini juga menjadi cara bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana materi yang mereka pelajari di kampus akan diaplikasikan dalam dunia kerja,” ujar Rizki Prafitri.

Konsep dan Pelaksanaan Program
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar berbeda kepada mahasiswa di minggu kedua perkuliahan. Rizki menjelaskan bahwa momen ini sengaja dipilih agar mahasiswa mendapatkan gambaran praktis mengenai relevansi mata kuliah yang mereka pelajari.
“Misalnya, mata kuliah tentang nutrisi dan bahan pakan ternak. Melalui penjelasan dari praktisi di industri, mahasiswa jadi tahu bagaimana konsep ini digunakan, seperti menjelaskan sumber protein pakan dan penerapannya. Dengan pendekatan ini, mahasiswa bisa lebih memahami materi secara kontekstual,” tambahnya.
Program ini melibatkan 170 alumni, dengan target mencapai 200 alumni yang hadir secara langsung maupun daring. Setiap hari, sekitar 10 alumni hadir secara luring, sementara sisanya memberikan materi secara daring. Para alumni yang berasal dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek dan Jawa Timur, dengan antusias berbagi pengalaman mereka di kelas-kelas perkuliahan.
“Untuk alumni yang memiliki keterbatasan waktu, kami fasilitasi secara online dengan menggunakan kamera yang memungkinkan interaksi langsung antara mahasiswa dan pemateri,” jelas Rizki.

Manfaat Bagi Mahasiswa dan Fakultas
Selain memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa, kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara fakultas dan alumni. Rizki mengungkapkan bahwa beberapa alumni yang hadir berkontribusi pada penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Fapet UB dan tempat kerja mereka.
“Kolaborasi ini mencakup peluang magang, PKL, hingga program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Jejaring yang terbangun tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga memperluas koneksi fakultas dengan industri,” tuturnya.
Selain itu, program ini juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dengan melibatkan alumni dalam proses pembelajaran, Fapet UB berhasil meningkatkan keterlibatan praktisi dalam kurikulum, yang menjadi salah satu komponen utama IKU.
Baca juga : Strategi Fapet UB Dongkrak Publikasi Internasional, Tingkatkan Reputasi Kampus
Networking sebagai Modal Utama
Rizki menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah membuka jaringan seluas-luasnya bagi mahasiswa. “Networking adalah modal yang sangat utama ketika mahasiswa lulus. Dengan kegiatan ini, mereka tahu di mana saja alumni bekerja dan seperti apa peluang yang bisa mereka raih setelah lulus dari Fakultas Peternakan UB,” katanya.
Kegiatan Alumni Back to Campus 2025 tidak hanya mempertemukan mahasiswa dengan alumni, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan antara alumni dan almamater mereka. Program ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, menghubungkan lebih banyak alumni dengan mahasiswa, serta memperkuat peran Fakultas Peternakan UB sebagai pusat pendidikan peternakan terdepan di Indonesia.(din)