Kanal24, Malang – Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan acara besar bertajuk “Pelatihan Sertifikasi Halal” di Auditorium, Lantai 8, Fapet UB pada Kamis (09/11/2023). Acara ini berhasil menghadirkan empat pemateri luar biasa yang memberikan wawasan mendalam terkait proses sertifikasi halal dan pentingnya kehalalan produk.
Pemateri tersebut di antara lain Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si (Lembaga Pemeriksa Halal UB), Prof. Dr. Sucipto, S.TP., M.P., IPU. (Lembaga Pemeriksa Halal UB), Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.P., MP (Halal Center Jawa Timur), dan Dra. Sri Wardhani, M.Si. (Institut Halal Thoyyib UB).
Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.P., MP, salah satu pemateri, memberikan penekanan pada pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam memahami dan mendukung proses kehalalan produk seperti proses penyembelihan itu penting. Ia juga menyoroti pentingnya responsibilitas dalam mendeteksi kehalalan produk, baik melalui proses receibility maupun melalui teknik-teknik pengecekan laboratorium.
Prof. Asep menjelaskan bahwa proses deteksi kehalalan produk di Indonesia lebih mengedepankan responsibilitas dan teknik-tekniknya melibatkan basis DNA, protein, dan metabolit sekunder. Selain itu, ia juga menyoroti peran tiga institusi utama di Indonesia, yitu Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam proses sertifikasi halal.
“Sangat penting untuk memahami bahwa sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014, kehalalan produk bukan lagi sekedar opsi tetapi menjadi keharusan. Ini bahkan bisa melibatkan ranah hukum jika tidak dipenuhi,” ungkap Prof. Asep.
Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si., juga menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait peran mereka dalam mendukung kebutuhan halal di industri.
“Pelatihan ini memberikan kesadaran kepada mahasiswa, terutama yang berasal dari Fapet UB, bahwa mereka perlu mempersiapkan diri dengan memperoleh sertifikat penyelia, sertifikat dilihat dulu sembelih, dan sertifikat HCCP untuk memaksimalkan kontribusi mereka pada proses penjaminan halal di Indonesia,” ungkap Dr. Joni.
Dengan acara ini, Fapet UB berharap dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan dalam memastikan kehalalan produk pangan di masa depan. Selain itu, perhatian khusus diberikan kepada produk-produk UMKM yang diharapkan mendapatkan dukungan lebih lanjut dari lembaga pemeriksa halal dan institusi terkait.
Melalui upaya seperti ini, Fapet UB dan para pemateri berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pemahaman dan implementasi sertifikasi halal guna mendukung industri pangan yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip halal. (nid/skn)