KANAL24, Malang – Dengan perkembangan dan urgensi akan pentingnya ekosistem digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mengambil peran dalam memfasilitasi para civitas akademiknya untuk terus mengembangkan akselerasi sumber daya manusia menghadapi era disrupsi. Pada Dies Natalisnya yang ke 60, FEB UB menggelar webinar bertajuk “Akselerasi Ekosistem Digital untuk Pembangunan yang Inklusif” kamis (28/10/2021).
Dekan FEB UB, Dekan FEB UB Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak mengatakan penting bagi seluruh kalangan khususnya tenaga pendidik dan generasi muda khususnya mahasiswa untuk memahami dan meningkatkan digital skill yang dimiliki. Pemahaman akan ekosistem digital yang baik akan memberikan manfaat yang baik pula dalam berbagai aspek, seperti menunjang karir, meningkatkan keterampilan problem solving yang baik, dan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan produktif.
“Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ekosistem digital khususnya bidang data science dan big data dikalangan tenaga pendidik dan mahasiswa, mengimplementasikan ekosistem digital dalam analisis dan visualisasi data, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan/atau eksplorasi serta menganalisa kumpulan data secara lebih mendalam, dan mendapatkan actionable insight terkait dengan ekosistem digital baik data science dan big data,” terangnya.
Sementara itu, sebagai Keynote Speaker, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya kemampuan digital dan upgrade skill di era revolusi industry 4.0 saat ini.
“Era hari ini adalah era distrupsi, apalagi tentu dengan pandemi Covid-19, juga makin mempercepat perubahan-perubahan. Tren perubahan pekerjaan yang makin memanfaatkan teknologi juga harus dibarengi dengan konsen universitas yang mana fakultas-fakultas di dalamnya harus memiliki roadmap untuk potensi-potensi lapangan pekerjaan baru di masa depan,” kata Erick.
Bonus demografi kalau tidak diantisipasi justru menjadi boomerang. Ketika banyak anak muda Indonesia tidak memiliki pekerjaan, ketika para entrepreneur muda Indonesia tidak mendapat kesempatan berusaha. Ini yang harus diatasi dengan sinergi dan kolaborasi. Jangan sampai market Indonesia untuk pertumbuhan bangsa lain, melainkan harus untuk pertumbuhan bangsa Indonesia sendiri. (Meg)