Kanal24, Malang – Tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan fokus pada perhitungan unit cost atau biaya satuan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). Kegiatan ini berlangsung sejak Mei hingga Oktober 2025 dan menitikberatkan pada layanan di Poliklinik Penyakit Dalam.
Program ini menjadi langkah strategis untuk membantu RSUB dalam mengoptimalkan efisiensi biaya operasional serta mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data. Melalui penghitungan biaya satuan yang tepat, rumah sakit dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai struktur pengeluaran dan tingkat efisiensi layanan yang diberikan kepada pasien.

Poli Penyakit Dalam Jadi Fokus Awal
Ketua tim dosen FEB UB, Dr. Helmy Adam, SE., MSA., Ak., CPMA, menjelaskan bahwa Poli Penyakit Dalam dipilih sebagai titik awal analisis karena memiliki volume pasien yang tinggi dan menjadi salah satu kontributor pendapatan terbesar bagi RSUB. Menurutnya, perhitungan biaya satuan sangat penting untuk memastikan pengalokasian biaya dilakukan secara adil dan proporsional.
“Tantangan utama dalam manajemen rumah sakit adalah bagaimana mengalokasikan biaya overhead seperti listrik, gedung, dan administrasi ke setiap layanan secara akurat. Tim kami membantu memetakan seluruh alur pelayanan di Poli Penyakit Dalam, mulai dari pendaftaran, konsultasi dokter, hingga tindakan penunjang, sehingga setiap aktivitas bisa dihitung biayanya dengan presisi,” jelas Helmy.
Ia menambahkan, tim menggunakan pendekatan Activity Based Costing (ABC) dan Relative Value Unit (RVU), dua metode modern yang memungkinkan penelusuran biaya lebih akurat dibandingkan pendekatan konvensional. “Dengan metode ini, manajemen RSUB dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan efisiensi tanpa mengurangi mutu layanan kesehatan,” tambahnya.
Kolaborasi Akademisi dan Praktisi untuk Efisiensi Rumah Sakit
Pihak manajemen RSUB menyambut baik kolaborasi dengan FEB UB yang dianggap sangat relevan dalam menghadapi tantangan pengelolaan biaya di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ubaidillah, SE., M.Sc., Ak., SAS., CA., CPA, selaku Wakil Direktur Keuangan RSUB, menilai bahwa perhitungan unit cost yang akurat akan membantu rumah sakit dalam menentukan strategi keuangan jangka panjang.
“Data unit cost ini menjadi semacam peta jalan bagi kami. Kami bisa mengetahui berapa biaya riil yang dibutuhkan untuk menangani satu pasien di Poli Penyakit Dalam. Hasilnya akan kami gunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan keuangan internal maupun dalam negosiasi dengan mitra, termasuk BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Kolaborasi antara akademisi dan praktisi ini juga menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan sektor layanan kesehatan. Pendekatan berbasis riset dan data dari FEB UB diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan rumah sakit sekaligus memperkuat tata kelola yang transparan.
Menuju Rumah Sakit dengan Layanan Efisien dan Berkualitas
Hasil akhir dari kegiatan ini akan diserahkan dalam bentuk laporan komprehensif yang berisi analisis, rekomendasi kebijakan, dan peta biaya setiap aktivitas di Poli Penyakit Dalam. Tim FEB UB juga berharap agar model perhitungan ini dapat direplikasi di poliklinik dan unit layanan lainnya di RSUB, sehingga seluruh bagian rumah sakit memiliki acuan biaya yang seragam dan berbasis data.
Melalui kegiatan pengabdian ini, FEB UB tidak hanya memberikan kontribusi akademik, tetapi juga solusi praktis yang berdampak langsung pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan rumah sakit.
“Tujuan akhirnya bukan sekadar menghitung angka, tetapi menciptakan sistem pengelolaan biaya yang transparan dan berkelanjutan, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan pasien dan kinerja lembaga,” tutup Dr. Helmy Adam.
Dengan langkah ini, RS Universitas Brawijaya menunjukkan komitmen untuk terus berinovasi dalam manajemen keuangan dan pelayanan kesehatan, serta menjadi model bagi rumah sakit pendidikan lain dalam penerapan efisiensi berbasis data dan kolaborasi akademik. (nid)










