Kanal24 – Boneka Labubu, yang awalnya mungkin hanya dikenal di kalangan pecinta mainan, kini telah meraih status ikonik di berbagai negara. Popularitas boneka ini telah melampaui batasan geografis, menarik perhatian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Jepang, Vietnam, Hong Kong, dan negara-negara Asia lainnya.
Boneka Labubu Menjadi Tren Global
Di Ho Chi Minh City, Vietnam, misalnya, fenomena Labubu telah mencapai puncaknya. Anak-anak muda dan kolektor mainan rela mengantri berjam-jam, bahkan semalaman, untuk mendapatkan boneka ini. Pada Kamis, 15 Agustus 2024, beberapa toko di Distrik 7 kembali menyediakan Labubu, dan pada hari berikutnya, hampir 500 orang terlihat mengantri sejak pagi hari untuk membeli boneka yang tengah viral ini.
Kepopuleran Labubu di media sosial juga turut berkontribusi pada lonjakan permintaan. Berita mengenai boneka ini menjadi viral, menyebabkan stok di berbagai toko hampir selalu habis. Fenomena ini menunjukkan bagaimana sebuah mainan dapat menciptakan gelombang minat yang luas dalam waktu singkat.
Asal-Usul dan Desain Boneka Labubu
Labubu adalah hasil karya seniman Hong Kong, Kasing Lung, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. Boneka ini terinspirasi dari makhluk mitologi Nordik dengan ciri khas monster bertaring tajam. Labubu dikenal dengan desainnya yang unik, memiliki telinga runcing, gigi tajam, serta senyum nakal yang menjadi daya tarik utamanya.
Labubu merupakan bagian dari koleksi yang disebut The Monsters, yang juga meliputi karakter-karakter lain yang terinspirasi dari dongeng Nordik. Karakter-karakter ini diperkenalkan melalui produk-produk yang dijual oleh Pop Mart, sebuah perusahaan mainan asal China. Kasing Lung, pencipta Labubu, lahir di Hong Kong dan pindah ke Belanda pada usia muda, sebelum akhirnya mempublikasikan seri cerita “The Monsters” pada tahun 2015.
Keterlibatan Selebriti dalam Kenaikan Popularitas
Salah satu faktor yang turut mempercepat popularitas Labubu adalah keterlibatan bintang K-pop Lisa BLACKPINK. Penampilan Lisa yang tertangkap kamera sedang menggendong Labubu menambah daya tarik boneka ini di kalangan penggemar K-pop dan generasi muda. Postingan di media sosial dan foto-foto tersebut menjadi viral, meningkatkan minat dan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Harga dan Ketersediaan Labubu
Di pasar daring, harga Labubu bervariasi, mulai dari $28 (sekitar Rp433.580) hingga lebih dari $40 (sekitar Rp 619.400). Di Indonesia, harga Labubu dapat mencapai Rp1 juta. Untuk koleksi lengkap yang berisi enam boneka, harganya bisa melebihi Rp1,5 juta. Seri-seri tertentu, terutama yang langka, dapat mencapai harga hingga Rp4,5 juta.
Anda dapat membeli Labubu melalui berbagai situs perbelanjaan daring atau langsung dari situs resmi Pop Mart untuk mengetahui daftar toko yang menjualnya. Dengan harga yang bervariasi dan permintaan yang terus meningkat, Labubu telah membuktikan dirinya sebagai salah satu mainan yang paling dicari saat ini.
Boneka Labubu telah membuktikan bahwa sebuah desain yang inovatif dan pemasaran yang efektif dapat menciptakan fenomena global dalam waktu singkat. Dari antrean panjang di Vietnam hingga bintang K-pop yang mempromosikannya, Labubu telah berhasil mencuri perhatian di berbagai belahan dunia. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan kekuatan media sosial dalam menciptakan tren, tetapi juga bagaimana kreativitas dalam desain dapat mengubah sebuah produk menjadi barang ikonik yang diminati banyak orang. Seiring berjalannya waktu, akan menarik untuk melihat bagaimana popularitas Labubu akan berkembang dan apakah boneka ini akan terus menjadi bagian dari tren global di masa depan. (una)
very good info, thanks.