Kanal24, Malang – Paduan kain Nusantara dengan bahan recycle menjadi busana apik dan trendy di tangan Zizi Rafika Rahmania, yang dikenal sebagai sosok kreatif di bidang fashion sustainable dan aktif sebagai fashion designer collaborator di MCC.
Zizi memperkenalkan koleksi terbarunya yang berkonsep Elevate Wastra—sebuah pendekatan yang memadukan kain tradisional Indonesia seperti batik dan songket dengan sentuhan modern melalui teknik upcycle denim berupa limbah denim menjadi busana yang menarik dan trendy. Pameran ini menjadi bentuk nyata dari komitmen Zizi dalam mengangkat potensi kain lokal sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam dunia mode.
Baca juga:
Dana 200 Triliun Purbaya: Uji Kecepatan Perbankan Menyalurkan Likuiditas Ekonomi

Proses Kreatif dalam Pengembangan Brand
Dalam sesi pemaparannya, Zizi menjelaskan bahwa perjalanan brand-nya, Feyzion by Zizi, tidak hanya berfokus pada nilai estetika, tetapi juga mengutamakan nilai keberlanjutan (sustainability). Ia mengaku seluruh kegiatan desain dan produksi busananya kini terpusat di MCC, yang menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif di Malang untuk berkolaborasi.
“Konsep dari Feyzion by Zizi adalah Elevate Wastra, yaitu bagaimana kain Nusantara dapat diangkat ke level yang lebih tinggi tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Saya mengombinasikan unsur Western dan Nusantara dengan pendekatan upcycle denim—memanfaatkan limbah denim untuk diolah kembali menjadi karya fashion yang bernilai tinggi,” ungkap Zizi, kepada Kanal24, Rabu (22/10/2025).
Melalui pendekatan tersebut, Zizi menegaskan bahwa inovasi dalam dunia mode tidak semata soal tampilan luar, melainkan juga tanggung jawab sosial terhadap limbah industri. Proses kreatif ini mencakup tahapan pengumpulan material bekas denim, pemilahan, pembersihan, hingga transformasi menjadi busana baru yang modis dan ramah lingkungan. Dengan demikian, setiap karya yang dihasilkan bukan hanya representasi gaya hidup modern, tetapi juga simbol kepedulian terhadap keberlanjutan bumi.
Strategi dan Target Pasar
Menariknya, Feyzion by Zizi secara strategis membidik generasi Z (Gen Z) sebagai pasar utama. Sekitar 90 persen konsumen brand ini merupakan kalangan muda yang aktif dalam bidang performing art seperti duta kampus, duta wisata, musisi, penari, pembawa acara, dan komunitas kreatif lainnya.
“Target market saya kebanyakan adalah performers, orang-orang muda yang memiliki karakter ekspresif dan percaya diri. Mereka tidak hanya ingin tampil menarik, tapi juga memiliki kesadaran akan produk yang berkelanjutan dan beridentitas lokal,” jelas Zizi.
Selain itu, kolaborasi menjadi kunci dalam strategi pengembangan brand ini. Zizi telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan komunitas kreatif, seperti SMA Negeri 3, SMK Negeri 3, SMK Negeri 7, SMK Negeri 5, serta SMA Laboratorium Malang. Ia juga menggandeng komunitas public speaking, media kampus, dan radio seperti Voice of Indonesia untuk memperluas jangkauan dan memperkuat jejaring industri fashion lokal.
Kolaborasi lintas bidang tersebut memperlihatkan bagaimana Feyzion by Zizi membangun ekosistem kreatif yang inklusif, di mana dunia pendidikan, komunitas seni, dan media dapat berperan bersama dalam mengembangkan produk lokal agar lebih dikenal luas.
Harapan dan Arah Pengembangan ke Depan
Melihat perkembangan industri mode yang semakin cepat, Zizi berharap Feyzion by Zizi dapat menjadi bagian dari gerakan besar dalam membawa produk lokal menuju kancah internasional. Ia menegaskan bahwa kekuatan utama mode Indonesia terletak pada keberagaman budaya dan keunikan wastra daerah, yang dapat menjadi sumber inspirasi tak terbatas bagi para desainer muda.

“Ke depan, saya berharap industri fashion lokal bisa lebih berkembang secara berkelanjutan. Produk lokal harus bisa bersaing di pasar global, tidak hanya karena estetikanya, tetapi juga karena nilai-nilai sosial dan lingkungannya,” tutur Zizi.
Ia juga menekankan pentingnya peran pusat kreatif seperti MCC dalam mendukung kolaborasi antar-desainer muda dan pelaku industri mode. Dengan adanya ruang seperti MCC, para kreator dapat bereksperimen, berbagi ide, dan membangun jejaring profesional yang saling memperkuat.
“Melalui karya dan kolaborasi, kita bisa menunjukkan bahwa fashion Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi trendsetter global. Kuncinya adalah konsistensi, inovasi, dan keberanian untuk tetap membawa identitas lokal dalam setiap rancangan,” tutup Zizi.Dengan semangat sustainable fashion dan komitmen mengangkat budaya lokal, Zizi Rafika Rahmania melalui Feyzion by Zizi berhasil memperlihatkan bahwa mode tidak hanya soal penampilan, tetapi juga refleksi dari kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan industri kreatif Indonesia. Pagelaran di MCC tersebut menjadi bukti bahwa wastra Nusantara dapat terus hidup dan berkembang—menjadi kebanggaan yang tidak hanya dikenakan, tetapi juga dimaknai. (nid/dht)










