Kanal24, Malang – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) melalui Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) menyelenggarakan Workshop Penulisan Buku dan Penerbitan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada Rabu (10/9/2025). Acara yang berlangsung di Mimbar Demokrasi lantai 1 Gedung C FH UB ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari sarjana hingga doktoral.
Kegiatan ini menghadirkan tiga tokoh utama, yakni Dekan FH UB Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum., Ketua PDIH Dr. Patricia Audrey Ruslijanto, S.H., M.Kn., serta Senior Editor Intrans Publishing, Janwan Tarigan, S.IP. Workshop ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memahami proses kreatif penulisan buku sekaligus aspek hukum terkait perlindungan karya melalui HKI.
Baca juga:
Zona Integritas Kampus dalam Sorotan Buku Baru

Menumbuhkan Iklim Akademis di Kalangan Mahasiswa
Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto, menekankan bahwa workshop ini dirancang untuk menumbuhkan atmosfer akademis di lingkungan kampus. Menurutnya, mahasiswa hukum perlu terbiasa menuangkan pemikiran kritis dalam bentuk karya tulis yang dapat diakses publik.
“Mahasiswa Fakultas Hukum itu output-nya adalah pemikiran. Pemikiran ini perlu diwujudkan dalam bentuk buku agar dapat diakses oleh masyarakat. Dengan adanya HKI, khususnya hak cipta, karya mahasiswa akan memiliki nilai tambah dan terlindungi,” ujar Aan.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan serupa perlu dilakukan secara berkelanjutan agar setiap angkatan mahasiswa memperoleh kesempatan yang sama dalam belajar menulis dan memahami mekanisme penerbitan HKI.
Peran PDIH dalam Mendukung Karya Mahasiswa
Ketua PDIH, Dr. Patricia Audrey Ruslijanto, menjelaskan bahwa workshop penulisan buku merupakan bagian dari agenda rutin lembaganya. PDIH berkomitmen untuk mendampingi mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan menulis sekaligus memperkenalkan pentingnya perlindungan hukum atas karya intelektual.
“Kegiatan ini tidak hanya menyasar mahasiswa S1, tetapi juga jenjang magister dan doktor. Harapan kami, akan lahir naskah-naskah baru yang siap diterbitkan, baik oleh mahasiswa maupun dosen. Dengan begitu, kontribusi akademis Fakultas Hukum akan semakin luas dirasakan masyarakat,” terang Patricia.
Selain memberikan materi mengenai teknis penulisan, PDIH juga menghadirkan praktisi dari dunia penerbitan untuk memberikan wawasan praktis tentang bagaimana ide bisa berkembang menjadi sebuah buku yang layak edar.
Kolaborasi dengan Dunia Penerbitan
Dalam workshop ini, hadir pula Senior Editor Intrans Publishing, Janwan Tarigan, yang memberikan penjelasan mengenai proses editorial, seleksi naskah, hingga strategi penerbitan. Kehadiran praktisi ini memberikan nilai tambah karena mahasiswa dapat langsung memahami standar industri penerbitan yang profesional.
Melalui kerja sama dengan penerbit, mahasiswa diharapkan tidak hanya berhenti pada tahap menulis, tetapi juga mampu membawa karyanya hingga ke publik. Dengan demikian, pemikiran hukum yang lahir dari kampus dapat berkontribusi nyata terhadap wacana akademik maupun praktik hukum di masyarakat.

Baca juga:
Estafet Kepemimpinan Baru di Fakultas Teknik UB
Melalui kegiatan ini, FH UB berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya generasi mahasiswa hukum yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga produktif dalam menghasilkan karya tulis. Workshop ini juga diharapkan memperkuat tradisi akademik yang sehat, di mana gagasan-gagasan kritis dapat didokumentasikan, dipublikasikan, dan dilindungi secara hukum.
“Workshop ini harus menjadi awal dari budaya menulis dan menerbitkan karya di kalangan mahasiswa hukum. Dengan begitu, keberadaan Fakultas Hukum UB akan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” tutup Dr. Aan. (nid/dht)