Kanal24, Malang – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Gedung B FH UB, Jumat (15/8/2025), dengan fokus membekali mahasiswa baru agar siap menghadapi tantangan akademik dan industri hukum di masa depan.
Masa Transisi Menuju Dunia Akademik Perguruan Tinggi
Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa PKKMB merupakan masa transisi penting bagi mahasiswa baru dari lingkungan sekolah menengah ke dunia kampus. Perubahan ini menuntut mahasiswa untuk cepat beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang berbeda agar tidak salah arah dan terhindar dari risiko gagal studi.
Baca juga:
PKKMB FT UB 2025, Fokus AI dan Wawasan Industri

Selain pengenalan kampus, FH UB menekankan pembentukan jati diri sebagai pelopor dan pembaharu di bidang hukum. “Mahasiswa harus kritis, bukan sekadar mengikuti teks hukum yang ada, tetapi melihat realitas sosial. Kami kembangkan riset sosiologi hukum agar lulusan memiliki perspektif komprehensif,” ujar Aan.
Menjawab tantangan ekonomi dan persaingan global, FH UB memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebagai bagian kurikulum wajib universitas. Namun, pendekatannya disesuaikan dengan konteks hukum. Mahasiswa akan belajar mengembangkan jasa bantuan hukum, pembuatan opini hukum, hingga layanan konsultasi yang memiliki nilai ekonomi.
“Tujuannya agar saat lulus, mahasiswa tidak hanya siap menjadi penegak hukum seperti hakim, jaksa, atau pengacara, tetapi juga mampu membuka peluang usaha di bidang hukum,” tambah Aan.
Laboratorium Hukum di Tengah Masyarakat
FH UB juga mendorong mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat melalui program Rumah Curhat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Malang. Di sini, mahasiswa bertugas sebagai paralegal yang menerima keluhan warga, memediasi sengketa, dan memberikan pemahaman hukum praktis.
Program ini diharapkan membuat mahasiswa memahami hukum tidak hanya dari sisi teori, tetapi juga penerapannya dalam kehidupan nyata.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Muktiono, S.H., M.Phil., menyampaikan bahwa di hari pertama PKKMB, mahasiswa mendapat materi administrasi akademik, pre-test pengetahuan hukum, serta motivasi dari alumni yang sukses di berbagai bidang hukum.
“Mahasiswa harus menguasai hard skill maupun soft skill untuk berkompetisi di era digital dan kecerdasan buatan yang akan mempengaruhi praktik hukum,” ujarnya.
Harapan Mahasiswa Baru
Salah satu mahasiswa baru, Caitlin Gabriella Endarini Santoso, mengungkapkan ketertarikannya pada FH UB karena ingin berkontribusi menciptakan sistem hukum yang lebih inklusif, terutama untuk penyandang disabilitas.
“Sarana di FH UB cukup memadai bagi saya. Harapannya, saya bisa lulus dengan prestasi terbaik dan berkontribusi di masyarakat, mungkin menjadi pengacara,” kata Caitlin optimistis.

Baca juga:
FH UB Resmikan “Rumah Curhat” Untuk Akses Hukum Gratis
Pesan untuk Mahasiswa Baru
Dekan FH UB berpesan agar mahasiswa menjaga tujuan awal datang ke kampus, yaitu menuntut ilmu, dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu studi. “Masuk ke Fakultas Hukum bukan akhir perjuangan, melainkan awal untuk membangun masa depan,” tegasnya.
Dengan fokus pada pembelajaran kritis, kewirausahaan hukum, dan pengabdian masyarakat, FH UB berharap mampu mencetak lulusan yang adaptif, berintegritas, dan siap menjadi agen perubahan di dunia hukum nasional maupun internasional. (nid/dpa)