Kanal24, Malang – Belajar hukum Islam di UB bukan hanya soal teori, tapi juga peluang besar untuk karier masa depan. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang memilih peminatan Hukum Islam tidak hanya diajarkan tentang peraturan yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis, tetapi juga diberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai berbagai cabang hukum Islam.
Dr. Nur Chanifah, S.Pd.I., M.Pd.I., pengampu peminatan Hukum Islam di Fakultas Hukum UB, mengungkapkan bahwa kurikulum yang diterapkan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang beragam. Menurut Dr. Nur Chanifah, salah satu kendala yang sering dihadapi mahasiswa dalam memilih peminatan hukum Islam adalah kekhawatiran terkait penggunaan bahasa Arab, terutama bagi mereka yang tidak berlatar belakang pesantren.

“Namun, kami sudah menyesuaikan kurikulum agar materi yang diajarkan lebih mudah dipahami, dengan menggunakan referensi dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Bila ada materi yang menggunakan bahasa Arab, kami pastikan tersedia terjemahan dalam bahasa Indonesia,” ujarnya.
Peminatan Hukum Islam di Fakultas Hukum UB juga memiliki berbagai mata kuliah yang mencakup topik-topik penting, mulai dari hukum waris Islam hingga hukum ekonomi syariah. Selain itu, ada juga mata kuliah yang mengajarkan praktik peradilan agama, yang memberi mahasiswa pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan hukum Islam dalam berbagai konteks kehidupan,” lanjut Dr. Nur.
Peluang karir bagi lulusan peminatan Hukum Islam di UB sangat luas. Mereka bisa bekerja di lembaga-lembaga hukum yang berkaitan dengan hukum Islam, seperti pengadilan agama, KUA, atau lembaga zakat dan wakaf. Lulusan juga dapat menjadi advokat atau bahkan hakim, dengan bekal kompetensi yang tidak hanya mencakup hukum positif, tetapi juga hukum Islam yang saat ini semakin relevan di Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim, sehingga persoalan hukum yang berkaitan dengan Islam semakin banyak muncul, dan disinilah peluang besar bagi lulusan Hukum Islam UB,” ujar Dr. Nur.
Peminatan ini, menurut Dr. Nur, memberikan peluang besar untuk menjawab kebutuhan hukum Islam yang terus berkembang di Indonesia. Mahasiswa yang menguasai ilmu hukum positif dan hukum Islam, akan memiliki peluang karier yang lebih luas dan fleksibel. “Ke depan, mahasiswa yang menguasai dua bidang hukum ini akan sangat dibutuhkan di berbagai sektor,” tutup Dr. Nur. (din/nid)