Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Filter Bubble dan Echo Chamber: Tantangan Generasi Z dalam Pemilu 2024

Dinia by Dinia
September 26, 2023
in Perspektif, Politik
1
Default Kit

Ilustrasi Mahasiswa UB (Sukana,Kanal24)

421
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Geliat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia makin menghangat beberapa waktu terakhir. Pemilu 2024 akan menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu dalam sejarah politik Indonesia, dan seperti biasa, media sosial akan memainkan peran penting dalam memengaruhi opini publik.

Namun, sementara media sosial menjanjikan akses lebih besar ke informasi, ia juga membawa risiko yang serius. Generasi Z, yang tumbuh dengan media sosial, harus berhati-hati terhadap efek filter bubble dan echo chamber yang dapat memengaruhi cara mereka melihat capres dan cawapres.

Filter Bubble: Ketika Dunia Kita Menjadi Terbatas

Filter bubble adalah istilah yang diciptakan oleh Eli Pariser pada tahun 2011 untuk menggambarkan pengalaman saat algoritma media sosial menghasilkan konten yang sesuai dengan preferensi dan kebiasaan kita, yang pada akhirnya membatasi keragaman informasi yang kita terima. Gen Z terbiasa dengan teknologi ini. Mereka melihat hasil pencarian yang dipersonalisasi, berita yang disesuaikan dengan minat mereka, dan iklan yang berusaha memikat mereka. Tapi apa yang terjadi ketika filter bubble ini diterapkan pada politik?

Di media sosial, filter bubble politik sering kali mengisolasi kita dalam gelembung informasi yang mengonfirmasi apa yang sudah kita percayai. Ini mengakibatkan kita hanya terpapar pada sudut pandang yang sejalan dengan keyakinan kita, dan kita kehilangan akses ke perspektif yang berbeda. Gen Z, yang semakin aktif di media sosial, menyaksikan dampaknya. Mereka melihat teman-teman mereka yang berpikiran sama, berbagi berita yang sama, dan bahkan membagikan argumen yang serupa. Sementara itu, pandangan yang berlawanan sering dihindari atau bahkan diabaikan sepenuhnya.

Apa yang seharusnya menjadi ruang diskusi menjadi panggung konfirmasi. Gen Z, yang diharapkan menjadi penerus pemikiran kritis, terjebak dalam filter bubble yang tidak memungkinkan mereka untuk melihat seluruh gambaran. Dalam konteks politik, filter bubble bisa menjadi ancaman serius terhadap demokrasi. Kita menjadi semakin cenderung mengkonfirmasi bias kita sendiri, meninggalkan kemampuan untuk memahami sudut pandang yang berbeda.

Echo Chamber: Ketika Kita Hanya Mendengar Suara Sendiri

Echo chamber, seperti namanya, adalah ruang di mana pendapat dan keyakinan kita terus berdengung dan terpantul kembali kepada kita. Ini adalah hasil langsung dari filter bubble. Dalam media sosial, ketika kita hanya mendengar suara-suara yang sejalan dengan keyakinan kita, kita berada dalam bahaya mempertahankan pandangan sempit dan menjadi kurang toleran terhadap pandangan orang lain.

Gen Z sering merasakan dampak ini dengan kuat. Mereka menyadari bahwa ketika mereka mengikuti akun-akun atau bergabung dalam kelompok-kelompok yang sejalan dengan pandangan politik mereka, mereka mendapati diri mereka terus terpapar pada pemikiran yang sama. Mereka mungkin merasa nyaman di dalam echo chamber ini, tetapi apa yang mereka peroleh adalah pemahaman yang dangkal tentang isu-isu yang kompleks.

Dalam beberapa kasus, echo chamber dapat menjadi penghambat perdebatan yang sehat dan konstruktif. Ketika setiap suara hanya menggemakan apa yang telah kita katakan sebelumnya, kita kehilangan kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Gen Z ingin terlibat dalam diskusi politik yang bermakna dan terbuka untuk mendengar sudut pandang yang berbeda. Namun, media sosial sering kali mendorong mereka untuk tetap di dalam zona nyaman mereka.

Dampak pada Partisipasi Politik Gen Z

Efek filter bubble dan echo chamber pada Gen Z bukanlah hal yang sepele. Mereka adalah generasi yang memiliki potensi untuk mengubah lanskap politik dengan ide-ide segar dan antusiasme mereka. Tetapi bagaimana mereka bisa melakukannya jika mereka terjebak dalam lingkaran informasi yang sempit dan terus-menerus mendengar suara mereka sendiri?

Salah satu dampaknya adalah penurunan partisipasi politik. Gen Z mungkin merasa frustrasi atau putus asa dengan politik karena mereka merasa tidak ada yang bisa mereka perbuat atau bahwa mereka tidak bisa memengaruhi perubahan. Mereka mungkin juga merasa enggan untuk terlibat dalam perdebatan politik karena takut mendapat reaksi negatif dari kelompok mereka.

Namun, ada juga Gen Z yang menolak untuk menjadi budak dari filter bubble dan echo chamber. Mereka mencari informasi dari berbagai sumber, berusaha untuk memahami sudut pandang yang berbeda, dan aktif dalam berdiskusi. Mereka mungkin menjadi harapan untuk mengatasi masalah ini. Tetapi tantangan bagi mereka adalah bagaimana tetap terbuka terhadap ide-ide yang berlawanan dalam lingkungan yang mendorong konfirmasi.

Mendorong Pendidikan Digital Literasi

Untuk mengatasi dampak filter bubble dan echo chamber, pendidikan digital literasi sangat penting. Gen Z perlu diberikan alat untuk mengidentifikasi filter bubble, mengenali kecenderungan mereka sendiri, dan mencari informasi dari berbagai sumber. Mereka harus diajarkan keterampilan kritis seperti verifikasi fakta dan pengembangan sikap toleransi terhadap pandangan yang berbeda.

Selain itu, platform media sosial juga harus bertanggung jawab dalam memerangi efek negatif dari filter bubble dan echo chamber. Mereka dapat memperkenalkan algoritma yang lebih transparan, memberikan akses lebih banyak ke berbagai sumber berita, dan mengedukasi pengguna tentang risiko filter bubble.

Mengakhiri Isolasi: Menjalin Dialog Antar-generasi

Tantangan yang dihadapi Gen Z dalam menghadapi filter bubble dan echo chamber juga merupakan panggilan bagi generasi sebelumnya, terutama para pendidik dan orang tua. Mereka harus memainkan peran dalam mengajar Gen Z untuk berpikir kritis, menghargai keragaman pandangan, dan berpartisipasi dalam diskusi yang konstruktif.

Penting untuk menciptakan ruang di mana Gen Z dapat berbicara tentang pengalaman mereka dengan filter bubble dan echo chamber tanpa dihakimi. Dialog antar-generasi dapat menjadi langkah pertama menuju pemahaman yang lebih baik dan solusi bersama.

Mengembalikan Ruang untuk Pemikiran Kritis

Filter bubble dan echo chamber adalah tantangan yang serius di era media sosial. Bagi Gen Z, ini adalah kenyataan yang mereka hadapi setiap hari ketika mereka mencoba untuk memahami dunia politik yang semakin rumit. Namun, dengan pendidikan digital literasi yang kuat, tanggung jawab bersama dari platform media sosial, dan dialog antar-generasi yang terbuka, kita dapat membantu Gen Z untuk keluar dari lingkaran informasi yang sempit dan mengembalikan ruang bagi pemikiran kritis mereka. Pemilu 2024 adalah peluang bagi semua generasi untuk bekerja sama dalam membangun masyarakat yang lebih terinformasi, toleran, dan demokratis.

Post Views: 1,785
Tags: capres 2024echo chamberfilter bubblegen zkanal24.co.idparpol
Previous Post

Field Trip Agrokompleks

Next Post

Tim Gastroenterohepatologi FK UB Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Hepatitis B di Gondanglegi

Dinia

Dinia

Next Post

Tim Gastroenterohepatologi FK UB Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Hepatitis B di Gondanglegi

Comments 1

  1. canada pharmacies says:
    2 years ago

    My family all the time say that I am killing my time here at web, except I know I am getting experience daily by reading such good articles or reviews.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Tampil Modis dan Stylish dengan Tunik, Ini Triknya!

Tampil Modis dan Stylish dengan Tunik, Ini Triknya!

May 18, 2025
Lip Scrub Terbaik, Bibir Cerah Alami, Bye-Bye Bibir Kusam!

Lip Scrub Terbaik, Bibir Cerah Alami, Bye-Bye Bibir Kusam!

May 18, 2025
Outfit Kemeja Putih, Tren Fashion agar Terlihat Lebih Elegan

Outfit Kemeja Putih, Tren Fashion agar Terlihat Lebih Elegan

May 18, 2025
Terungkap, Makan Jeruk Bisa Bantu Cegah Depresi

Terungkap, Makan Jeruk Bisa Bantu Cegah Depresi

May 17, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023