Kanal24, Malang — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) memperkuat jejaring akademik di Jawa Timur melalui penandatanganan kerja sama dengan 20 perguruan tinggi negeri dan swasta, Senin (10/11/2025). Langkah ini menjadi bagian dari strategi FISIP UB untuk membangun kolaborasi lintas kampus yang berorientasi pada penguatan Tridharma Perguruan Tinggi serta pemetaan kebijakan sosial berbasis riset di tingkat regional.
Kegiatan yang digelar di Aula Nuswantara FISIP UB ini dihadiri pimpinan fakultas dari sejumlah universitas mitra, antara lain Universitas Darul Ulum Jombang, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Islam Balitar, Universitas Merdeka Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Kadiri, Universitas Negeri Malang, UPN Veteran Jawa Timur, hingga Binus Malang dan Universitas Dr. Soetomo.
Selain memperkuat jejaring akademik, kerja sama ini juga menegaskan komitmen FISIP UB untuk membuka ruang kolaborasi tanpa sekat antara kampus negeri dan swasta di Jawa Timur.

Kolaborasi untuk Data, Riset, dan Dampak Sosial
Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UB, Dr. Reza Safitri, S.Sos., M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa kerja sama ini tidak sekadar seremoni, melainkan langkah konkret untuk menciptakan ekosistem riset dan kebijakan publik yang berdaya guna.
“Alhamdulillah hari ini kami sudah menjalin kerja sama dengan 20 perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Harapannya, kolaborasi ini akan melahirkan kegiatan nyata seperti joint research, joint application, dan pengabdian masyarakat bersama,” ujarnya.
Reza juga menekankan pentingnya membangun Pusat Data Sosial dan Kebijakan Jawa Timur sebagai tindak lanjut dari kemitraan ini. Pusat data tersebut akan menjadi basis riset kolaboratif lintas universitas yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, Bappeda, serta pemangku kepentingan lainnya.
“Pusat data ini akan menjadi pangkalan riset sosial yang terbuka bagi publik dan bisa digunakan oleh banyak pihak. Dengan data yang solid dan riset bersama, kita berharap kebijakan di Jawa Timur bisa lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, Reza menjelaskan bahwa FISIP UB juga membuka peluang kolaborasi lintas wilayah dengan fokus ke kawasan Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan komitmen UB dalam mendorong pemerataan pendidikan tinggi dan penguatan kapasitas akademik di seluruh daerah.

Integrasi Tridharma dan Penguatan Identitas Sosial-Peradaban
Sementara itu, Dekan FISIP UB Dr. Ahmad Imron Rozuli, S.E., M.Si., menuturkan bahwa kemitraan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat implementasi Tridharma Perguruan Tinggi secara lintas lembaga. Ia menilai, kolaborasi antarkampus harus diarahkan pada sinergi dalam penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat yang melibatkan seluruh elemen sosial—baik akademisi, pemerintah daerah, maupun dunia usaha.
“Kami ingin membangun kolaborasi yang tidak mengenal sekat antara kampus negeri dan swasta. Agenda utamanya adalah memperkuat Tri Dharma: penelitian, pengabdian, dan pendidikan. Tapi yang lebih penting, kerja sama ini juga harus menumbuhkan kohesi sosial agar semua daerah bisa tumbuh bersama,” ujar Imron.
Menurutnya, kerja sama lintas kampus ini akan diwujudkan melalui pertukaran mahasiswa, pengajaran lintas fakultas, penelitian kolaboratif, hingga program KKN bersama. Selain itu, FISIP UB juga mendorong agar setiap universitas mengembangkan kurikulum yang berbasis pada akar sejarah dan peradaban Jawa Timur.
“Kalau kita lihat, banyak universitas di Jawa Timur yang membawa identitas budaya seperti Majapahit, Tunggadewi, atau Wijayakusuma. Ini menunjukkan kekayaan peradaban lokal yang bisa menjadi dasar penguatan karakter dan nilai-nilai kebangsaan dalam pendidikan sosial-politik,” tambahnya.
Imron menekankan bahwa kerja sama ini bukan bentuk kompetisi, melainkan strategi untuk memperluas jangkauan dan dampak pendidikan tinggi di Jawa Timur. “Kita tidak sedang bersaing, tetapi saling menumbuhkan. Potensi mahasiswa kita besar, tapi aksesnya belum merata. Kolaborasi ini membuka jalan agar tidak ada lagi jurang antara kampus besar dan kecil,” tandasnya.
Melalui sinergi dengan 20 kampus mitra, FISIP UB menegaskan peran strategisnya sebagai katalis kolaborasi akademik di Jawa Timur. Langkah ini tidak hanya memperkuat jejaring pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembangunan kebijakan publik berbasis riset yang inklusif, ilmiah, dan berpihak pada masyarakat.(Din/Ptr)










