Kanal24, Malang – Pemahaman mendalam tentang kurikulum dan proses pembelajaran menjadi langkah awal yang penting bagi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB). Untuk itu, FKG UB dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2024/2025 pada Kamis (15/08/2024) memberikan wawasan komprehensif kepada mahasiswa baru terkait program studi yang akan mereka jalani, baik di tingkat sarjana maupun profesi.
Dalam kegiatan tersebut, drg. Ariyati Retno Pratiwi, M.Kes., Ketua Program Studi (KPS) Sarjana Kedokteran Gigi, dan drg. Khusnul Munika Listari, Sp.Perio, KPS Program Profesi Kedokteran Gigi, tampil sebagai pemateri utama.
Keduanya memberikan gambaran lengkap mengenai kurikulum serta proses pembelajaran di masing-masing program, menekankan pentingnya kesiapan dan pemahaman mahasiswa terhadap perjalanan akademik mereka di FKG UB. “Pengenalan ini krusial agar mahasiswa baru dapat lebih memahami jalur pendidikan yang akan mereka tempuh, serta tantangan yang akan dihadapi,” ujar drg. Ariyati dalam paparannya.
drg. Ariyati Retno Pratiwi dalam pemaparannya menekankan pentingnya mahasiswa baru memahami visi dan misi dari Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi. “Visi kami adalah mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga unggul dalam teknologi kedokteran gigi. Oleh karena itu, sejak awal mahasiswa perlu diperkenalkan dengan metode pembelajaran yang kami terapkan, seperti Student-Centered Learning (SCL) dan Problem-Based Learning (PBL),” ujar drg. Ariyati.
Ia juga menjelaskan tentang kurikulum yang harus ditempuh oleh mahasiswa selama masa studi mereka, mulai dari jumlah SKS yang diperlukan hingga aturan-aturan akademik yang harus dipatuhi. “Mahasiswa baru perlu memahami struktur kurikulum sejak dini agar dapat merencanakan studi mereka dengan baik dan efisien,” tambahnya.
Sementara itu, drg. Khusnul Munika Listari menyampaikan materi terkait Program Studi Profesi Kedokteran Gigi. Ia menjelaskan bahwa proses pembelajaran di jenjang profesi lebih banyak berfokus pada manajemen pasien dan penerapan ilmu dalam praktik klinis. “Pada tingkat profesi, mahasiswa akan lebih banyak terlibat dalam kasus-kasus nyata dan harus memahami tata cara serta aturan yang ketat dalam pengelolaan pasien,” jelas drg. Khusnul.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman akan aturan dan sanksi yang berlaku di program profesi. “Penting bagi mahasiswa untuk memiliki dasar pengetahuan yang kuat mengenai etika dan prosedur dalam penanganan pasien, karena ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan kesehatan yang mereka berikan di masa depan,” tambahnya.
Kedua pemateri sepakat bahwa kegiatan PKKMB ini sangat krusial dalam membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan akademik yang baru. “Transisi dari SMA ke dunia perkuliahan merupakan fase yang penuh tantangan. Dengan mengenalkan visi, misi, serta aturan-aturan yang ada di program studi, kami berharap mahasiswa dapat lebih mudah beradaptasi dan mempersiapkan diri mereka untuk menempuh pendidikan di FKG UB,” ujar drg. Ariyati.
drg. Khusnul menambahkan bahwa pengenalan awal terhadap program studi akan memperlancar proses studi mahasiswa. “Dengan pemahaman yang baik sejak awal, mahasiswa diharapkan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih lancar dan akhirnya berhasil menyelesaikan studi mereka tepat waktu,” jelasnya.
Diharapkan, melalui kegiatan PKKMB ini, mahasiswa baru FKG UB dapat mengenal lebih baik lingkungan akademik mereka, baik di program sarjana maupun profesi. “Tidak kenal maka tidak sayang. Kami ingin mahasiswa merasa nyaman dan familiar dengan lingkungan baru mereka, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif,” pungkas drg. Khusnul.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam membentuk karakter dan kesiapan akademik mahasiswa baru, sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang diharapkan selama menempuh pendidikan di FKG UB. (nid/sil)