KANAL24, Malang – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) menyelenggarakan seminar daring Pembekalan Takmir Masjid dan Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan untuk Penyediaan Daging Kurban yang ASUH, minggu (26/7/2020). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat terpadu FKH UB tahun 2020.
Dekan FKH UB, drh.Dyah Ayu Oktavianie, AP., M.Biotech dalam sambutannya menyampaikan bahwa FKH UB sebagai salah satu institusi penyelenggara pendidikan di bidang kedokteran hewan perlu dan merasa terpanggil untu ikut berkontribusi dalam kegiatan pengamanan dalam pemeriksaan serta penyembelihan hewan kurban.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, FKH UB senantiasa antisipasi dalam kegiatan pengamanan hewan kurban. Kami menerjunkan dosen dan juga mahasiswa sebagai petugas pemeriksa yang tentunya juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait baik di wilayah Kota Batu, Kota maupun Kabupaten Malang. tahun lalu kami menerjunkan hingga 1000 lebih petugas pemeriksa yang terdiri dari dosen dan juga mahasiswa untuk wilayah Jawa Timur seperti Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, dan daerah lain,” ujar Dyah.
Lanjutnya, walaupun tahun ini pelaksanaan Idul Adha berlangsung di tengah pandemi Covid-19, FKH UB merasa perlu untuk berkontribusi sebagai petugas pemeriksa hewan kurban dan terus berupaya untuk lebih memperhatikan lagi protokol-protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.
Dyah melaporkan, acara seminar ini telah diikuti oleh para takmir masjid dari beberapa masjid yang berada di wilayah Kota Malang, praktisi dokter hewan di lingkungan PDHI JATIM II maupun dari luar kota, serta mahasiswa dari FKH UB yang nanti akan bertugas sebagai pemeriksa hewan kurban. Ada 695 pendaftar pada seminar ini dan karena keterbatasan room pada aplikasi zoom yang maksimal hanya 300 orang maka sisanya akan mengikuti melalui streaming YouTube FKH UB.
“Saya berharap, semoga kegiatan seminar ini akan memberikan bekal bagi kita semua khususnya bagi para dokter hewan maupun mahasiswa yang akan bertugas tentang bagaimana tata cara penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariat islam, metode pemilihan hewan kurban, pemeriksaan anti mortem sampai pemeriksaan post mortem dan pemeriksaan daging kurban yang ASUH serta tidak lupa karena masih berada di masa pandemi tetap perlu untuk mengetahui bagaimana tata cara penerapan protokol kesehatan bagi para petugas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) JATIM II, drh.Deddy Kurniawan menyambut baik terselenggaranya acara ini. Menurutnya, sebagai dokter hewan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manusia mendapatkan keamanan maksimal, yang salah satunya adalah memastikan bahwa makanan yang berasal dari produk-produk hewan adalah pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
“Konsep one health tidak bisa dipisahkan antara kesehatan manusia dengan kesehatan hewan. Terbukti memang banyak sekali mas
alah-masalah kesehatan manusia yang bisa ditularkan dari hewan dan begitupun sebaliknya. Sehingga memang konsep one health ini menjadi keharusan untuk kita semua. Selain itu, juga menyamakan presepsi antara kedokteran manusia dengan kedokteran hewan bahwa nantinya hewan-hewan yang akan menjadi hewan kurban pada tahun ini bebas dari penyakit-penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia),” tandasnya. (Meg)