Kanal24, Malang – Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) terus memperkuat kerjasama internasionalnya melalui kolaborasi riset dengan berbagai institusi global. Pada Senin (05/08/2024), FP UB secara resmi mengumumkan kerjasama dengan Global Academic Engagement Brawijaya University, Wageningen University of Research (WUR), dan Lighthouse Farm Academy dalam rangka pelaksanaan workshop internasional yang dihadiri oleh petani dan peneliti dari 14 negara.
Muhammad Akhid Syib’li, S.P., M.P., Ph.D., Ketua Pelaksana Acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pertukaran ilmu dan praktik terbaik di bidang pertanian.
“Acara ini dimulai sejak bulan Maret dengan sesi latihan secara online, dan kini kita memasuki tahap offline di bulan Agustus. Para peserta, yang terdiri dari petani dan peneliti dari berbagai negara, berkumpul di sini untuk berbagi ilmu dan pengalaman,” ungkapnya.
Workshop ini dihadiri oleh 42 peserta dari 14 negara yang akan berpartisipasi dalam berbagai sesi selama lima hari, mulai dari 5 hingga 16 Agustus 2024. Selama workshop, peserta akan melakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi di Malang, Kepanjen, dan Blitar untuk mempelajari praktik pertanian yang diterapkan di Indonesia.
“Kunjungan lapangan ini akan menunjukkan berbagai ekosistem pertanian yang unik di Indonesia dan bagaimana teknik budidaya yang berbeda dapat diterapkan sesuai dengan kondisi lokal,” tambah Muhammad Akhid.
Salah satu topik menarik yang dibahas dalam workshop ini adalah penggunaan bebek sebagai pengendali hayati dalam sistem pertanian terpadu. Teknik ini telah diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia dengan hasil yang positif, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dengan kondisi ekosistem yang berbeda.
Dr. Arif Jufri, yang diminta menjadi ketua pelaksana kegiatan workshop ini, menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk kemajuan sektor pertanian. “Melalui acara ini, kita tidak hanya memperluas jaringan kerjasama dengan peneliti dan praktisi dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara. Pertemuan ini memberikan kesempatan untuk berbagi informasi dan teknik pertanian yang dapat diadaptasi sesuai dengan kondisi lokal masing-masing negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, workshop ini juga membuka peluang untuk kolaborasi riset di masa depan. “Kami berharap dengan berlangsungnya acara ini, kita dapat menjalin lebih banyak kerjasama dan kolaborasi dengan peneliti dan praktisi dari luar negeri. Tahun ini kita mengadakan pertemuan di Indonesia, dan untuk tahun berikutnya, kami berencana mengadakan di negara lain yang akan ditentukan kemudian,” tambahnya.
Acara ini juga menghadirkan beberapa profil akademik dari institusi internasional yang berpartisipasi, termasuk dari WUR dan Lighthouse Farm Academy. Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan dan jaringan mereka, serta menerapkan ilmu yang didapat dalam praktik pertanian di negara masing-masing.
Dengan adanya workshop ini, FP UB menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas riset serta pendidikan di bidang pertanian. Kerjasama dengan institusi global seperti WUR dan Lighthouse Farm Academy diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan sektor pertanian di Indonesia dan negara-negara peserta lainnya. (nid/sil/skn)
Comments 1