Kanal24, Malang – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menerima kunjungan 20 mahasiswa dari University Malaya dalam rangka kegiatan University Malaya Short Term Mobility Program to the Faculty of Engineering Universitas Brawijaya, Selasa (18/2/2025). Program ini bertujuan mempererat kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar organisasi mahasiswa dari kedua universitas.
Dr. Eng. Ir. Herry Santosa, S.T., M.T., IPM, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa FT UB, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud kemitraan strategis antara kedua institusi. “Kegiatan ini melibatkan 20 mahasiswa dari 4 departemen, yakni Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Kimia. Mereka adalah pemimpin organisasi mahasiswa di universitasnya, yang akan berbagi pengalaman tentang kegiatan kemahasiswaan, termasuk diskusi dengan organisasi mahasiswa FT UB, seperti BEM, LSO, dan Himpunan Mahasiswa Departemen,” ungkapnya.

Selain diskusi organisasi, mahasiswa University Malaya juga mengikuti agenda lain, seperti kunjungan ke beberapa tempat wisata di Malang dan kunjungan industri. Salah satu kunjungan industri yang dijadwalkan adalah ke Greenfields, yang bertujuan memberikan wawasan terkait kepemimpinan dan kompetensi mahasiswa dalam memahami budaya organisasi serta dunia industri.
Dr. Mohd. Izzudin Izzat, Senior Lecturer Chemical Engineering Department sekaligus Mobility Coordinator dari University Malaya, menyatakan pentingnya program ini untuk bertukar strategi terbaik antar universitas. “Kami ingin belajar bagaimana mahasiswa di Universitas Brawijaya diberi kebebasan dalam mengelola kegiatan dan membawa perubahan di universitas. Dari program ini, kami berharap dapat memahami cara pengelolaan aktivitas mahasiswa yang lebih baik,” ujarnya.

Program singkat ini tidak hanya membahas pengelolaan kegiatan mahasiswa, tetapi juga membuka peluang kerja sama berkelanjutan di masa depan. “Kami berharap dapat menyelenggarakan program mobilitas jangka panjang yang melibatkan mahasiswa dari kedua universitas untuk berkolaborasi lebih mendalam,” tambah Dr. Mohd. Izzudin.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat pemahaman lintas budaya dan strategi pemberdayaan mahasiswa. Baik Universitas Brawijaya maupun University Malaya menekankan pentingnya student empowerment agar mahasiswa memiliki kebebasan dan hak suara dalam merancang kegiatan serta memberikan masukan bagi kebijakan universitas.
Program ini berlangsung selama empat hari dengan berbagai agenda efektif yang dirancang untuk memberikan pengalaman kolaboratif dan pengembangan soft skill serta hard skill bagi mahasiswa peserta.(din/abl)