Kanal24, Malang – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menggandeng Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Malang dan NU Care-LAZISNU untuk memberikan santunan kepada anak yatim pada Senin (10/03/2025). Melalui acara ini, Annisa’ Zanjabila, S.Sos, selaku pekerja sosial Panti Asuhan dan Ernah Sholihah, selaku Wakil Ketua NU Care-LAZISNU menceritakan bagaimana mereka menyemai harapan untuk anak yatim di Malang.
Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Malang terus berkomitmen dalam memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anak yatim dengan memastikan kebutuhan dasar mereka, mulai dari pendidikan hingga kesehatan, terpenuhi dengan baik. Annisa’ Zanjabila, S.Sos, selaku pekerja sosial di panti tersebut, menegaskan bahwa setiap anak yang masuk ke panti menjalani asesmen menyeluruh untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi mereka.
Baca juga:
Sambut Bulan Puasa, Masjid Al Hadiid FT UB Gelar Tarhib Ramadhan

“Anak-anak yang masuk ke panti ini terlebih dahulu kami asesmen. Kami ingin memastikan bahwa mereka yang benar-benar sesuai dengan kriteria panti yang mendapatkan tempat. Kami mencatat kebutuhan dan potensi mereka, apakah mereka memiliki bakat di bidang olahraga, seni, atau bercita-cita menjadi dokter, sehingga kami bisa mengarahkan mereka ke jalur pendidikan yang sesuai,” ujar Annisa’.
Dalam hal pendidikan, anak-anak yatim di Panti Asuhan Aisyiyah diarahkan untuk bersekolah di lembaga pendidikan terbaik yang sesuai dengan kemampuan mereka. Meski demikian, ada tantangan tersendiri dalam pembiayaan pendidikan, mengingat sebagian besar anak-anak di panti harus bersekolah di swasta karena terkendala zonasi di sekolah negeri.
Dari segi kesehatan, panti juga bekerja sama dengan berbagai puskesmas setempat untuk memastikan setiap anak mendapatkan perawatan kesehatan yang layak.
Sebagian besar dana operasional panti berasal dari usaha mandiri yang mereka jalankan, seperti usaha katering, serta donasi dari para donatur. Namun, dengan meningkatnya biaya hidup dan menurunnya jumlah donatur, panti terus berupaya mencari solusi agar anak-anak tetap mendapatkan fasilitas yang mereka butuhkan.
Selain Panti Asuhan Aisyiyah, NU Care-LAZISNU juga memiliki perhatian khusus terhadap anak yatim non-panti. Ernah Sholihah, selaku Wakil Ketua NU Care-LAZISNU Kecamatan Lowokwaru, menjelaskan bahwa bantuan yang mereka berikan tidak hanya untuk anak-anak di panti, tetapi juga bagi yatim piatu yang diasuh oleh keluarga mereka sendiri.
“Masih banyak anak yatim yang tinggal di rumah bersama kakek atau nenek mereka dan membutuhkan bantuan. Kami memastikan bahwa mereka juga mendapatkan dukungan pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya,” ujar Ernah.
Baca juga:
Tingkatkan Daya Saing, PWK FT UB Jalani Proses Akreditasi Internasional ASIIN
NU Care-LAZISNU memiliki dua jenis donatur, yaitu tetap dan tidak tetap. Donatur tetap biasanya berasal dari pengurus dan komunitas internal, sementara donatur tidak tetap bersifat insidental, terutama ketika ada program atau acara tertentu. Selain itu, pendataan anak yatim dilakukan secara akurat dan diperbarui setiap tahun untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Melalui berbagai upaya ini, baik Panti Asuhan Aisyiyah maupun NU Care-LAZISNU berharap dapat terus memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak yatim, baik yang berada di panti maupun yang masih tinggal di rumah bersama keluarga mereka. (nid/zid)