KANAL24, Probolinggo – Pascasarjana Universitas Brawijaya pada hari minggu 28/7/2019, melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bertempat di SMA Unggulan Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo. Pengabdian ini, mengambil judul “Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan dengan Budidaya Tanaman Mimba.”
Perwakilan dari Pascasarjana UB yang hadir pada pengabdian ini adalah Dr. Aminudin Affandi, MS selaku KPS S2 Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan, dan Mufidah Afiyanti., SP., Ph.D. Lalu, Pondok Pesantren Zainul Hasan diwakili oleh ustadz M. Inzah, M.Pd. I selaku Kepala Sekolah SMA Unggulan Zainul Hasan.
Peserta pada pengabdian ini merupakan santri dari lembaga pendidikan menengah yang ada di pondok tersebut. Berjumlah 33 siswa, yang terdiri dari SMA Zainul Hasan 1 Genggong, SMA Unggulan Zainul Hasan, SMK Zainul Hasan, MA Zainul Hasan 1, dan MA Model Zainul Hasan.
“Kegiatan ini dapat menjadi daya tarik bagi santri untuk dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi mereka dalam bidang riset, karena santri disini mulai tertarik dengan bidang tersebut, serta juga dapat menambah wawasan yang luar biasa bagi santri,” tutur Inzah.
Agenda pada pengabdian ini adalah yang pertama, presentasi terkait dengan manfaat dan bagaimana pengolahan daun mimba menjadi pestisida nabati oleh Dr. Aminudin Affandi, MS dan Mufidah Afiyanti., SP., Ph.D. Kemudian, dilanjut dengan pelatihan pembuatan pestisida nabati dari daun mimba, brain storming dengan santri terkait dengan pengolahan daun mimba tersebut, dan ditutup dengan penanaman pohon mimba di area SMA unggulan.
“Jadi, kegiatan ini merupakan arahan langsung dari Pak Rektor. Supaya UB dapat menjalin kerja sama dengan pondok pesantren, yang pada kali ini Ponpes Zainul Hasan. Kemudian, tujuan lain adalah kami memberikan pengetahuan baru kepada santri yang ada disini bahwa tanaman di sekitar kita, bisa dimanfaatkan menjadi suatu media atau alat yang dapat membantu pekerjaan. Dalam hal ini, daun mimba yang dapat diolah menjadi pestisida nabati yang tidak merusak lingkungan dan yang paling penting adalah bisa memberikan keberlanjutan kesehatan bagi siapa saja yang mengonsumsi buah ataupun sayuran yang menggunakan pestisida nabati ini,” jelas Aminudin.
Doktor asal Blitar tersebut juga menjelaskan, bahwa dalam melakukan suatu riset diperlukan adanya inovasi, kemanfaatan bagi masyarakat, dan juga keberlanjutan bagi anak cucu di masa depan.
“Kami dari pihak sekolah berharap, kegiatan ini bisa terus berlanjut. Ini merupakan kegiatan yang pertama di sekolah kami. Jadi, nantinya bisa terus ada supaya riset-riset yang dilakukan oleh santri-santri kami bukan hanya penelitian di bidang sains tapi juga merambah bidang sosial dan wirausaha,” pungkas Inzah. (meg)