KANAL24, Malang – Kampus tidak hanya berbicara tentang teori akademis tetapi harus mengetahui update empirik praktik-praktik bisnis indutri. Pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Badan Usaha Non Akademik Universitas Brawijaya (BUNA UB) M. Kholid Mawardi, S.Sos., M.AB seusai acara penandatanganan MoU antara Grab Teknologi Indonesia dengan Universitas Brawijaya, Kamis 5/9/2019 di Aula Lt.4 Gedung A FIA UB.
“BUNA sebagai lembaga yang ditugasi universitas untuk mengembangkan unit bisnis dan bekerja sama dnegan pihak industri akhirnya menginisiasi kerja sama ini. MoU sebagai payung hukum antar grab dengan UB nanti ditindak lanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS). Nanti akan dibuat kerja sama yang lebih teknis antara fakultas dengan grab dalma bidang bisnis maupun pengembangan akademik,” terang Mawardi.
Dekan FIA UB, Prof. Bambang Supriyono, MS menjelaskan, era sekarang disebut dengan era internet of things. Pengembangan ilmu tidak hanya menyangkut ideologi tapi juga menyangkut teknologi. Termasuk teknologi informasi dalam hal ini Grab.
“Mengapa grab, karena salah satunya best practice grab sudah merambah di berbagai usaha. Awalnya di transportasi, sudah berkembang ke makanan bahkan hotel sehingga dengan cara ini, kami harapkan mahasiswa bukan hanya menempuh ilmu tetapi tidak ketinggalan dengan teknologi sistem informasi,” jelas Bambang.
Bagaimana memanfaatkan digital. Harapannya minimal mereka memiliki mindset untuk berwirausaha lebih dari itu, syukur kalau mereka menjadi pelaku usaha baik disektor bisnis ataupun publik.
Vice President Srategic Collaborations PT Grab Teknologi Indonesia, Uun Ainurrofiq kepada kanal24 mengatakan, kerja sama yang akan dilakukan cukup luas.
“Visi kita cukup seiring untuk membangun masyarakat dan membangun teknologi menjadi lebih baik. Beberapa item yang dalam waktu dekat kita coba follow up adalah untuk pembangunan co working space di UB Coffee, pembangunan shelter untuk mitra pengemudi supaya lebih rapi, dilokasi-lokasi di UB ada 6 shelter yang akan dibangun, program magang yang menghubungkan talenta akademis dengan bisnis,” jelas Uun.
Uun melanjutkan, nantinya akan ada 10 mahasiswa terpilih hasil seleksi bersama antara grab dengan UB. Setiap semester nanti bisa magang di kantor Grab Jawa Timur. Mahasiswa dapat merasakan secara langsung dan juga berkarya untuk memajukan teknologi ini.
“Mahasiswa punya semangat belajar yang tak pernah henti, karena trend kedepan selalu berubah. Jadi untuk menghadapi perubahan itu, kita perlu menjadi individu yang adaptif dan belajar dengan cepat. Jadi kita bisa menjadi champion dari perubahan, instead of being victim of change. Mahasiswa adalah ujung tombak talenta-talenta terbaik bangsa untuk selalu curious terhadap hal2 baru,”pungkasnya.(meg)