KANAL24, Jakarta – BUMN plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan kesiapannya untuk melayani angkutan penumpang pada saat libur natal dan tahun baru bulan depan. Dipastikan seluruh sistem telah disiapkan dengan matang sejak jauh hari sebelum momen liburan datang.
Direktur Niaga GIAA, Pikri Ilham Kurniansyah, mengatakan demi memastikan seluruh layanan optimal dan berjalan dengan baik pihaknya melarang awak atau krunya cuti liburan kecuali dalam keadaan mendesak. Hal ini dilakukan demi menjamin sistem layanan tetap bekerja maksimal sehingga pelanggannya dapat menikmati liburan natal dan tahun baru. Bahkan Pikri juga menegaskan seluruh vice presiden GIAA stand by selama musim liburan.
“Kita minta mereka tidak cuti agar stand by, kalau mau cuti nanti saja habis natal dan tahun baru. Ini yang kita lakukan kepada seluruh resources kita sebab kita sangat antusias untuk sukseskan natal dan tahun baru,” ujar Pikri dalam bincang-bincang pagi bersama awak media di Kementerian BUMN , Selasa (26/11/2019).
Pikri juga menyatakan seluruh armadanya siap melayani penumpang pesawat. Hanya satu jenis pesawat yang digrounded sesuai instruksi dari otoritas yaitu Boeing 737-8 Max akibat temuan salah satu sisi pesawat yang retak beberapa waktu lalu. Pihaknya memastikan pesawat yang akan diterbangkan memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
“Kita nggak boleh korbankan safety, kalau pesawat statusnya nggak boleh (terbang) ya nggak boleh, itu mental airline yang benar,” ulas dia.
Terkait dengan kehandalan sistem pelayanan, Pikri menyatakan GIAA menggandeng pihak terkait seperti PT Angkasa Pura (AP) I dan II dan lainnya. Pasalnya tanpa kesiapan mereka juga dalam hal pelayanan, performa GIAA tidak akan bisa optimal. Oleh sebab itu seluruh sistem pelayanan yang melibatkan dengan pihak lain di luar Garuda dipastikan juga sudah siap 100 persen.
“Infrastruktur dan layanan ini penting makanya kita rutin periksa semua peralatan kita. Sistem kita ini juga ada dukungan dari AP I dan AP II jadi jangan sampai sistemnya mati. Kalau itu terjadi penumpang akan kecewa. Maka kita akan antisipasi kesiapan infrastrukturnya,” pungkas Pikri. (sdk)