KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini berpotensi untuk melanjutkan tren koreksi jangka pendek, setelah kemarin ditutup anjlok 1,04 persen ke level 6.257.
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan indikator MACD mulai membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola black closing bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” kata Nafan, di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua IHSG berada di posisi 6.230 dan 6.210, sedangkan resistance pertama dan kedua di level 6.304 dan 6.337.
Dengan demikian, jelas Nafan, potensi penurunan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi saham
AALI, ADHI, BNGA, BRIS, CTRA, SMGR dan SMRA.
Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengungkapkan, pada perdagangan hari ini laju IHSG berpeluang untuk berbalik naik. “Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ucap William.
Menurut dia, saat ini IHSG terlihat berada dalam rentangkonsolidasiwajar, sehingga proses koreksi masih dapat dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah dan panjang.
William menyatakan, peluang kenaikan IHSG ditopang oleh sentimen positif terkait cadangan devisa Desember 2019 dan data keyakinan konsumen. Dia menambahkan, saat ini IHSG berada di level support 6.198 dan level resistance di posisi 6.402.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, potensi pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengoleksi saham
GGRM, ICBP, EXCL, SRIL, HMSP, TBIG dan KLBF. (sdk)