Kanal24, Malang – Gigi sensitif merupakan kondisi yang kerap menimbulkan ketidaknyamanan, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari faktor genetik hingga pola hidup. Artikel ini akan mengulas kedua faktor tersebut serta memberikan tips pencegahannya menurut drg. Ajeng Hayyuning sebagai Dokter Spesialis Gigi di Malang.
Faktor Genetik sebagai Penyebab Gigi Sensitif
Beberapa orang memiliki kondisi genetik tertentu yang menyebabkan gigi lebih sensitif. Misalnya, enamel hypoplasia dan amelogenesis imperfecta. Kedua kondisi ini memengaruhi pembentukan enamel, lapisan terluar gigi yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. Pada enamel hypoplasia, enamel tidak terbentuk secara sempurna, sedangkan pada amelogenesis imperfecta, kualitas dan kuantitas enamel terganggu.
Selain itu, dentinogenesis imperfecta juga dapat memicu gigi sensitif. Kondisi ini menyebabkan lapisan dentin, yang berada di bawah enamel, tidak berkembang optimal, sehingga enamel menjadi lebih rapuh. Meski demikian, kasus-kasus genetik ini tergolong langka dan jarang ditemui.
Pola Hidup dan Kebiasaan sebagai Faktor Utama
Faktor pola hidup memiliki peran yang lebih dominan dalam menyebabkan gigi sensitif. Berikut beberapa kebiasaan yang berisiko:
- Kebersihan Gigi dan Mulut yang Kurang Terjaga Menumpuknya plak akibat kurang menjaga kebersihan gigi dapat menyebabkan peradangan gusi dan meningkatkan sensitivitas gigi.
- Konsumsi Makanan dan Minuman Manis atau Asam Jika tidak diimbangi dengan perawatan gigi yang baik, asupan ini dapat menyebabkan kerusakan enamel dan gigi berlubang, sehingga gigi menjadi sensitif.
- Menyikat Gigi Terlalu Keras Penggunaan sikat gigi berbulu keras atau tekanan berlebihan saat menyikat dapat merusak enamel.
- Karang Gigi yang Menumpuk Tidak rutin melakukan scaling dapat menyebabkan penumpukan karang gigi yang memicu penyusutan gusi dan tulang, meningkatkan sensitivitas.
- Bruxism (Menggertakkan Gigi) Kebiasaan ini dapat membuat permukaan gigi aus. Bruxism bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, stres, atau konsumsi obat tertentu.
Cara Mencegah Gigi Sensitif
Mencegah gigi sensitif memerlukan kombinasi pola hidup sehat dan perawatan gigi yang tepat. Berikut langkah-langkahnya:
- Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut: Sikat gigi dua kali sehari menggunakan sikat berbulu halus dan pasta gigi yang mengandung fluoride atau khusus untuk gigi sensitif.
- Hindari Tekanan Berlebihan: Jangan menyikat gigi terlalu keras agar enamel tetap terlindungi.
- Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis atau Asam: Bila perlu, berkumurlah dengan air putih setelah mengonsumsinya.
- Gunakan Night Guard: Apabila memiliki kebiasaan bruxism, gunakan pelindung gigi sesuai petunjuk dokter.
- Rutin ke Dokter Gigi: Lakukan pemeriksaan dan scaling setiap enam bulan untuk memastikan kesehatan gigi terjaga.
Untuk pemeriksaan gigi sensitif Anda, kunjungi Chroma Dental Station Malang untuk mendapatkan pelayanan profesional dan solusi terbaik bagi kesehatan gigi Anda.
Gigi sensitif bisa terjadi akibat faktor genetik maupun pola hidup. Meski kondisi genetik sulit dicegah, pola hidup sehat dan perawatan gigi yang baik dapat mencegah serta mengurangi risiko gigi sensitif. Pastikan untuk menjaga kebersihan mulut dan konsultasikan dengan dokter gigi secara rutin demi kenyamanan gigi yang optimal. (nid)