KANAL24, Rembang – Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi meluncurkan Toko Santri Gayeng (Tosaga). Ada 10 unit yang diluncurkan tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Semarang, dan Temanggung. Diharapkan Tosaga tersebut dapat menjadi wadah bagi santri dan masyarakat untuk memasarkan produk UKM-nya.
“HSN di Jateng kali ini kami juga meresmikan Tosaga. Ada 10 unit Tosaga yang diresmikan atau diluncurkan bersama-sama tetapi untuk seremonialnya diadakan di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, karena peringatan HSN Jateng 2019 difokuskan di Rembang,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat meresmikan Tosaga Koppontren Al Qur’an di Ponpes Al Qur’an, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Senin (21/10/2019).
Tosaga tersebut merupakan wujud nyata dari upaya pemerintah dalam menciptakan ekotren, yaitu ekonomi pesantren atau ekonomi tren masa kini. Menurut Wagub, selama ini pembukaan koperasi masih dilakukan dengan cara klasik berbentuk koperasi atau toko kelontong. Namun dengan masuknya era industri 4.0 maka bentuk tersebut di-upgrade.
“Biasanya regulasi keuangan, kapan mendapat laba, kapan bisa meningkatkan koperasi sering tidak tertata. Ini di-upgrade dengan memberikan pelatihan seperti manajemen toko, mulai sistem pergudangan hingga penyajian. Juga perputaran keuangan dengan komputerisasi. Ke depan ini juga akan ditingkatkan dengan sistem online sehingga bisa terhubung dengan Tosaga lainnya,” jelas Taj Yasin.
Keberadaan Tosaga tersebut diharapkan bisa menjadi tempat bagi para santri dan masyarakat untuk memasarkan hasil UKM-nya. Pesantren sebenarnya memiliki produk yang bagus tetapi belum ada sistem pemasaran yang baik. Apalagi berdasarkan data ada sekitar 4.759 pesantren di wilayah Jawa Tengah dengan jumlah santri lebih kurang mencapai 115 ribu orang. Jika 50 persen dari jumlah pesantren itu memiliki usaha, kreasi, dan inovasi, maka ekotren yang kita cita-citakan itu akan tumbuh pesat.
“Munculnya Tosaga ini bisa menjadi wadah pemasaran produk-produk pesantren dan UKM sehingga ekotren terus tumbuh. Ini sebagian kecil, angan kita lebih dari ini, yaitu Tosaga bisa bersaing dengan toko ritel yang ada. Jawa Tengah harus bisa menjadi percontohan untuk pertumbuhan ekotren itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kiai Zaenul Umam Nursalim selaku Pengasuh Ponpes Al Qur’an mengatakan keberadaan Tosaga Koppontren Al Qur’an tersebut sangat memberikan manfaat bagi para santri dan masyarakat sekitar. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok, Tosaga Koppontren Al Qur’an juga menjadi agen penyalur BPNT bagi masyarakat Desa Narukan.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Dinas Koperasi, dan pihak yang telah memberikan pelatihan untuk pengembangan Koppontren Al Qur’an ini. Selama ini kami juga sudah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Rembang terkait penyaluran BPNT bagi masyarakat Narukan yang menerima bantuan,” ujarnya.
Adapun dalam peresmian Tosaga Koppontren Al Qur’an di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati dan Kepala Biro Kesra Jawa Tengah Imam Maskur. Selain itu juga ada perwakilan dari Sampoerna Ritel Community (SRC) yang juga berperan dalam pengembangan Tosaga, terutama terkait manajemen toko.(sdk)