Kanal 24, Malang — Awal pekan ini masyarakat kembali memperhatikan pergerakan harga kebutuhan pokok. Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis data terbaru pada Senin pagi, 8 September 2025, yang memperlihatkan harga sejumlah komoditas di tingkat pedagang eceran nasional mengalami perubahan. Ada yang naik, ada pula yang turun sehingga penting bagi keluarga untuk mengetahui perkembangan ini sebelum berbelanja. Informasi harga ini diambil dari Panel Harga Pangan Bapanas yang diperbarui setiap hari. Pantauan pukul 07.40 WIB menunjukkan komoditas beras, bawang, cabai, daging, minyak goreng, hingga garam bergerak dengan arah yang tidak sama. Perubahan ini terjadi karena beberapa faktor seperti musim panen, distribusi logistik, serta permintaan pasar.
Tren Harga Beras
Beras masih menjadi kebutuhan utama di meja makan keluarga Indonesia. Harga beras premium kini berada di kisaran Rp 15.733 per kilogram, lebih rendah dibanding catatan sebelumnya yang mencapai Rp 16.160 per kilogram. Beras medium juga turun dari Rp 14.141 menjadi Rp 13.759 per kilogram. Berbeda dengan beras premium dan medium, harga beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) justru naik tipis dari Rp 12.553 menjadi Rp 12.592 per kilogram. Kenaikan ini tergolong kecil, namun tetap menjadi perhatian karena beras SPHP banyak digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Baca juga:
Discrete Choice Experiment Jadi Metode Penting Riset Peternakan
Komoditas Jagung dan Kedelai
Jagung yang banyak dipakai untuk pakan ternak kini turun menjadi Rp 6.169 per kilogram dari sebelumnya Rp 6.602 per kilogram. Kedelai biji kering impor juga melemah, dari Rp 10.773 menjadi Rp 10.732 per kilogram. Perubahan ini diharapkan dapat menahan harga pakan unggas sehingga tidak berdampak besar pada harga telur dan daging ayam.
Perkembangan Harga Bawang
Bawang merah mengalami penurunan cukup terasa. Harga yang semula Rp 44.479 per kilogram kini menjadi Rp 41.192 per kilogram. Bawang putih bonggol pun ikut turun, dari Rp 38.075 menjadi Rp 35.615 per kilogram. Penurunan bawang memberikan angin segar bagi pedagang dan konsumen karena bawang termasuk bumbu utama dalam hampir setiap masakan rumah tangga.
Cabai Kembali Turun
Harga cabai yang kerap bergejolak kini bergerak turun. Cabai merah keriting yang sebelumnya Rp 49.491 per kilogram menjadi Rp 41.920 per kilogram. Cabai merah besar turun dari Rp 43.708 menjadi Rp 34.167 per kilogram. Cabai rawit merah juga menurun dari Rp 45.634 menjadi Rp 39.043 per kilogram. Dengan penurunan ini, biaya memasak di rumah dapat sedikit berkurang terutama bagi keluarga yang banyak mengonsumsi sambal.
Harga Daging dan Telur
Daging sapi murni turun ke Rp 131.036 per kilogram dari sebelumnya Rp 135.632. Daging ayam ras berada di Rp 35.577 per kilogram, turun dari Rp 36.320. Telur ayam ras juga turun tipis ke Rp 29.021 per kilogram dari Rp 29.631. Perubahan ini membuat protein hewani relatif lebih terjangkau sehingga diharapkan konsumsi gizi keluarga tetap terjaga.
Minyak Goreng dan Gula
Harga gula konsumsi tercatat Rp 17.904 per kilogram, sedikit di bawah harga sebelumnya Rp 18.254. Minyak goreng kemasan turun tipis ke Rp 20.860 per liter dari Rp 20.933. Minyak goreng curah naik sedikit menjadi Rp 17.575 per liter dari Rp 17.544. Minyakita turun ke Rp 17.291 per liter dari Rp 17.521. Pergerakan kecil ini masih dianggap wajar di pasar ritel.
Tepung Terigu dan Ikan
Tepung terigu curah saat ini Rp 9.680 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.812. Tepung terigu kemasan turun ke Rp 12.462 per kilogram dari Rp 13.107. Penurunan harga tepung membantu pelaku usaha kuliner menjaga harga jual roti dan gorengan. Untuk kebutuhan protein dari laut, ikan kembung turun menjadi Rp 41.818 per kilogram dari Rp 41.934. Ikan tongkol justru naik ke Rp 36.708 per kilogram dari Rp 34.579. Ikan bandeng berada di Rp 39.647 per kilogram dari Rp 35.095. Garam konsumsi turun menjadi Rp 10.962 per kilogram dari Rp 11.702.
Baca juga:
UB Dorong Budidaya Lele Terpadu Ramah Lingkungan di Pasrujambe Lumajang
Penjelasan dari Badan Pangan Nasional
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan harga beras SPHP dipertahankan di Rp 12.500 per kilogram meskipun harga gabah kering panen naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500. “Bulog membeli gabah dengan harga lebih tinggi tetapi tetap menjual beras SPHP lebih murah agar masyarakat tidak terbebani,” ujar Arief di Jakarta. Ia menjelaskan keputusan mempertahankan harga SPHP diambil dalam rapat koordinasi terbatas bersama kementerian terkait. “Jika mengikuti perhitungan normal, harga beras SPHP seharusnya naik. Namun pemerintah sepakat menahannya agar harga beras tetap stabil di pasar,” tambahnya.
Dampak bagi Rumah Tangga
Perubahan harga pangan membawa dua sisi. Penurunan cabai, bawang, daging, dan telur meringankan biaya dapur bagi keluarga. Kenaikan kecil beras SPHP tetap harus diwaspadai karena beras adalah kebutuhan pokok setiap hari. Masyarakat dianjurkan memantau informasi harga secara berkala agar dapat mengatur belanja dengan bijak. Pemerintah melalui Bapanas dan Bulog berkomitmen menjaga pasokan serta keterjangkauan harga pangan. Ketersediaan informasi yang transparan diharapkan membantu pedagang dan konsumen membuat keputusan yang tepat sehingga stabilitas harga di pasar dapat terus terjaga. (hans)