Kanal24, Malang – Selama Bulan Ramadhan, masjid-masjid dipenuhi dengan tadarus Al-Qur’an dan kajian keagamaan. Seperti Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya yang mengadakan Kajian Umum Ramadhan Menjelang Maghrib (KURMA).
Dr. Arief Alamsyah, MARS., Sosok yang biasa dikenal sebagai trainer dan motivator nasional berkesempatan untuk mengisi acara pada Selasa, 19 Maret 2024. Dengan tema “Do I Deserve Happiness.”
Pada kesempatan ceramahnya beliau menjelaskan bahwa sebagai seorang muslim yang taat, keyakinan pertama seorang muslim yang berbahagia adalah harus menyadari bahwa di dunia ini adalah ujian. Seperti yang ter lafadz pada surah Al-Baqarah ayat 214.
Q.S AL-BAQARAH 214
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ ٢١٤
Artinya:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Berdasar Tafsir Wajiz yang dilansir dari laman quran,nu,or,id menjelaskan bahwa ayat tersebut turun ketika orang-orang mukmin Madinah mendapati kemelaratan, penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan. Sehingga Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman berkata, kapankah datang pertolongan Allah SWT. Ayat ini memberi motivasi pada orang-orang beriman yang menghadapi kesusahan dan menumbuhkan keyakinan bahwa tidak lama lagi akan datang pertolongan Allah SWT yang akan membawa mereka menuju kemenangan.
Dr. Arief menjelaskan jika setiap orang akan mengalami cobaan berupa kekurangan financial, sakit, serta ujian yang tiada habisnya seakan-akan hidup sudah tidak memiliki harapan lagi.
“Kita tidak bisa memilih bagaimana jalan hidup ini, namun kita bisa memilih respon kita terhadap jalan hidup yang dialami,” Ujar beliau.
Maka dari itu kita harus hidup dengan menyadari bahwa dunia ini adalah negeri ujian, serta kita juga harus menyadari bahwa semua hal duniawi pasti berlalu. Tidak ada hal didunia ini yang abadi. Perasaan nyaman dan senang pula tidak selalu hadir dalam kehidupan, begitu pula permasalahan-permasalahan yang datang menghampiri
Dr. Arief menyebutkan bahwa terdapat lima akar masalah yang menyebabkan luka batin yang sering terjadi bagi anak muda khususnya di bawah 17 tahun yaitu, penolakan, penghinaan, pengabaian, penghianatan, dan ketidakadilan.
Dari kelima masalah tersebut dapat kita atasi dengan melakukan healing atau refreshing. Terutama bagi anak muda yang mulai memasuki fase Quarter Life Crisis. Bentuk healing yang baik adalah kegiatan untuk menghindari depresi seperti olahraga, berpola hidup sehat termasuk makanan dan kebiasaan, serta yang tak kalah penting adalah melaksanakan Sholat dan ibadah sesuai dengan agama.
“Kunci dari hidup bahagia itu bukan hanya persoalan pikiran dan perasaan, namun juga persoalan fisik yang sehat. Terutama bagi anak-anak muda,” ucap Dr. Arief. (fan)