Kanal24, Malang – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar “The 7th International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy” (ICGAB) 2023 dengan tema “Emerging Trends in Bioprocessing and Sustainable Agroindustrial Technology” atau “Tren yang Muncul dalam Bioproses dan Teknologi Agroindustri Berkelanjutan” secara hybrid baik di youtube UBTV Livestream dan Gedung Widyaloka UB pada Selasa (24/10/2023).
Acara ini merupakan konferensi utama yang berfokus pada persimpangan antara pertanian, industri, dan lingkungan. Tema yang diangkat mencerminkan meningkatnya minat terhadap teknologi ramah lingkungan dan kebutuhan untuk mengatasi tantangan lingkungan melalui solusi inovatif.
Ketua Pelaksana Acara, Ni’matul Izza mengatakan bahwa acara ini menjadi acara tahunan yang digelar FTP UB. Acara ini dulunya dibentuk untuk mendukung publikasi para dosen, tetapi sampai sekarang peminatnya semakin banyak dan pada tahun ini ada sekitar 200 peserta yang telah mengirim abstrak dan belum termasuk peserta yang hanya menjadi partisipan acara.
“Tahun ini ada dari Jepang, Filipan, ASEAN, Prancis, Asia Timur, Malaysia, dan Thailand,” kata Ni’matul.
Konferensi yang digelar ini bertujuan untuk mempertemukan para peneliti, akademisi, pakar industri, pembuat kebijakan, dan praktisi dari seluruh dunia untuk bertukar pengetahuan, ide, dan praktik terbaik dalam agroindustri hijau dan bioekonomi. Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempresentasikan temuan penelitian terbaru mereka, berbagi pengalaman dan wawasan, serta membangun jaringan dengan rekan dan pemangku kepentingan.
Berdasarkan informasi dari Ni’matul, konferensi internasional ini mendatangkan lima pemateri utama, yakni Prof. Ngoh Gek Cheng of the University of Malaya, Malaysia; Prof. Dr. Chaleeda Borompichaichartkul of Chulalongkorn University, Thailand; Prof. Ryozo Noguchi of Kyoto University, Japan; Yusuf Wibisono of Universitas Brawijaya, Malang; dan Prof. Yannis Ieropoulos of the University of Southampton, England.
Konferensi ini mencakup berbagai topik, termasuk bioproses, teknologi agroindustri berkelanjutan, pengelolaan limbah, bioenergi, ekonomi sirkular, produk berbasis bio, dan kimia ramah lingkungan. Akan ada pidato utama, diskusi panel, dan sesi teknis yang menampilkan makalah penelitian dan studi kasus berkualitas tinggi. Konferensi ini juga akan menampilkan kompetisi poster.
“Semoga event ini berjalan lagi kedepannya setiap tahun dan lebih luas lagi. Mungkin saat ini ruang lingkupnya masih Asia, tapi semoga kedepannya bisa jauh lagi. Selain itu, setiap pihak yang disasar dapat meluaskan networking dan komunikasi ilmiah kita,” kata Ni’matul.
Sementara itu, Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc. Ph.D. menyampaikan bahwa konferensi internasional yang telah digelar hingga ketujuh ini memiliki komitmen untuk selalu memiliki reputasi internasional, sehingga pihak FTP UB terus mempertahankan konferensi internasional iini.
“Untuk tahun ini,kita tekankan bahwa publikasi-publikasi yang akan dihasilkan di sini bisa terindeks. Kita sudah menggandeng beberapa jurnal internasional yang mungkin sangat reputable,” beber Prof. Yusuf.
Prof. Yusuf menambahkan bahwa sesuai arahan dari Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. bahwa setiap konferensi internasional harus menggandeng institusi luar negeri, sehingga pihak FTP UB menggandeng kolega terdekatnya, yaitu Universiti Putra Malaysia (UPM).
Menurut Prof. Yusuf, tantangan yang dihadapi adalah revolusi industri hingga kecerdasan buatan. Sehingga, apapun tantangan yang dihadapi kedepannya, Indonesia dan dunia harus tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan.
“Artinya ada 9 miliar penduduk nantinya yang harus punya ketahanan pangan dengan berbagai macam masalah yang kita hadapi, baik perubahan iklim, berkurangnya jumlah lahan pertanian, berkurangnya kualitas lingkungan, dan lain sebagainya. Itu menjadi tantangan kita untuk menciptakan sistem pertanian yang optimal, baik optimal secara lingkungan, kualitas, dan produktivitasnya,” ungkap Prof. Yusuf.
Melalui ICGAB 2023 yang memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi tren-tren yang muncul dan solusi-solusi inovatif dalam teknologi ramah lingkungan, dan mendiskusikan bagaimana meningkatkan solusi-solusi ini untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.
Oleh karena itu, ICGAB ke-7 2023 ini diharapkan menjadi acara yang dinamis dan informatif yang akan mempertemukan para ahli dan pemangku kepentingan terkemuka di bidang agroindustri hijau dan bioekonomi untuk mengeksplorasi batas-batas baru dan berbagi yang terbaik. (nid/skn)