Kanal24, Malang – Agroindustri dan bioeconomy memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Konsep ini tidak hanya melibatkan sektor pertanian, tetapi juga inovasi teknologi untuk mengoptimalkan hasil dan mengurangi dampak lingkungan. Dengan tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, pengembangan agroindustri dan bioeconomy menjadi solusi strategis untuk masa depan.
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menyadari pentingnya keberlanjutan di sektor ini dan kembali menggelar The 8th International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy (ICGAB) 2024 (3/10/2024). Konferensi ini mengangkat tema masa depan agroindustri dan bioeconomy serta bagaimana teknologi dapat berperan dalam mendukung keberlanjutan kedua sektor tersebut. Hal ini sejalan dengan misi Universitas Brawijaya (UB), melalui kegiatan-kegiatan akademik bertaraf global terus memperkuat posisinya di kancah internasional.
Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP., Wakil Rektor Bidang Akademik UB, menyampaikan bahwa konferensi internasional memiliki dampak besar dalam meningkatkan kemitraan global, serta mendorong internasionalisasi universitas sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia.Ia menegaskan bahwa konferensi ini merupakan salah satu langkah strategis yang dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan mitra-mitra global.
“Ini adalah momentum yang sangat bagus bagi kita untuk bisa berkolaborasi dengan mitra perguruan tinggi terbaik di dunia,” ungkapnya.
Untuk mendukung pengembangan riset dan inovasi, Universitas Brawijaya telah mengalokasikan dana riset yang cukup besar, terutama pada isu-isu strategis seperti ketahanan pangan, keamanan pangan (food security), lingkungan, dan kesehatan. Prof. Imam Santoso menjelaskan bahwa alokasi dana ini menjadi salah satu upaya serius universitas untuk mendorong para dosen dan peneliti dalam mengembangkan inovasi yang mampu memberikan dampak positif di berbagai sektor.
“Dana riset yang cukup besar ini sangat bermanfaat bagi para dosen untuk mengembangkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang agroindustri,” jelasnya.
Penyelenggaraan konferensi internasional ini juga menjadi salah satu bagian dari Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dipenuhi oleh universitas. Prof. Yusuf Hendrawan, STP., M.App.Life.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan kali kedelapan UB menyelenggarakan kegiatan internasional di bidang agroindustri dan ekonomi.
“Kegiatan konferensi agroindustri dan ekonomi ini sudah yang kedelapan kali, dan semakin banyak konferensi yang kami adakan, semakin dikenal pula Universitas Brawijaya di mata masyarakat luas, khususnya di kalangan akademisi internasional,” ujar Prof. Yusuf.
Ia menambahkan bahwa melalui penyelenggaraan konferensi yang konsisten, UB tidak hanya memperkuat reputasi akademik, tetapi juga memperluas jaringan kolaborasi global yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan riset di Indonesia.
Konferensi ini dihadiri oleh akademisi dan peneliti dari berbagai negara, yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertukar pengetahuan dan ide-ide inovatif. Salah satu peserta dari Jepang, Rongling Ye, yang merupakan asisten profesor di Universitas Shinshu, mengungkapkan rasa gembiranya bisa ikut berpartisipasi dalam konferensi ini.
“Saya sangat senang telah diundang ke konferensi ini. Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk bertukar pengetahuan dan ide dengan peneliti dari seluruh dunia,” ungkap Rongling Ye.
Menurutnya, konferensi ini adalah platform yang sangat baik untuk membangun kolaborasi dengan para peneliti dari seluruh dunia. “Saya belajar banyak dari pembicara utama, dan saya merasa ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Ini adalah pertama kalinya saya datang ke Indonesia, dan saya sangat terkesan dengan keramahan penduduk di sini, terutama dengan kelezatan makanannya.”
Konferensi ICGAB menjadi wadah yang efektif untuk mempertemukan akademisi dan peneliti dari berbagai negara, membuka peluang kolaborasi yang lebih luas, serta mendukung pertukaran ide dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan global.Melalui kerja sama dan kolaborasi yang dibangun dari konferensi ini, Universitas Brawijaya diharapkan terus berperan sebagai salah satu institusi pendidikan yang memberikan dampak signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat. (fan)