Kanal24, Malang – Rencana aksi global Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan kunci untuk mencapai masa depan berkelanjutan di tahun 2030 nanti. Guna mewujudkan komitmen terhadap SDGs, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya kembali menggelar International Conference on Global Resource Conservation (ICGRC) yang ke-13.
Konferensi internasional ini mengajak para civitas academica untuk turut serta mengelola sumber daya hayati dan ekosistem secara berkelanjutan dengan cara mendukung program Man and the Biosphere (MAB). Hal tersebut disampaikan oleh Mufidah Afiyanti, SP., PhD. selaku Ketua ICGRC 2022, Senin (25/7/2022).
International Conference on Global Resource Conservation (ICGRC) adalah konferensi tahunan tentang konservasi dan penggunaan sumber daya alam yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya. Tahun ini, ICGR ke-13 diselenggarakan pada tanggal 25-26 Juli 2022 secara hybrid.
“Topik yang diangkat pada konferensi ini meliputi agriculture biodiversity, conservation ecology, environmental science, serta sustainable materials and resources,” kata Mufidah.
ICGRC 2022 mengangkat tema Mengintegrasikan Konservasi dan Pembangunan Berkelanjutan melalui Cagar Biosfer.
Dalam sambutannya Mufidah menjelaskan, Cagar Biosfer dapat membangun way of life melalui program terpadu pengelolaan sumber daya alam dan konservasi keanekaragaman hayati.
“Lewat Cagar Biosfer, kita dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mencegah kepunahan keanekaragaman hayati, dan memberikan layanan ekologis berkualitas kepada sesama,” tutur Ketua ICGRC 2022 tersebut.
Konferensi internasional yang mengundang tujuh pembicara dari berbagai negara ini telah menarik 2.036 peserta. Peserta menghadiri konferensi secara daring lewat platform Zoom Meeting, dan secara luring.
ICGRC 2022 juga menggandeng UNESCO yang memperkenalkan programnya yaitu Man and the Biosphere (MAB). Implementasi dari program ini dijelaskan oleh Prof. Dr. Ir. Y. Purwanto dari MAB – UNESCO, LIPI, dalam materinya yang berjudul Biosphere Reserve For Biodiversity Conservation.
Biosphere Reserve atau Cagar Biosfer merupakan situs yang ditunjuk melalui kerjasama program Man and The Biosphere (MAB-UNESCO) guna mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.
“Cagar Biosfer memajukan pembangunan berkelanjutan berdasarkan upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan. Cagar Biosfer juga menjadi solusi untuk menyesuaikan konservasi keanekaragaman hayati dan budaya, pembangunan ekonomi dan sosial melalui hubungan antara manusia dan alam,” jelas Purwanto. (nad)