Kanal24, Malang – Tantangan global dalam bidang teknik mesin semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan manusia akan solusi rekayasa yang berkelanjutan. Forum internasional seperti The 4th International Conference on Mechanical Engineering Research and Application (ICOMERA) 2025 yang digelar Universitas Brawijaya (UB) pada 1–3 Oktober 2025 menjadi ajang penting untuk menjawab tantangan tersebut.
Salah satu pembicara utama, Assoc. Prof. Dr. Chin Wei Lai dari University of Malaya, Malaysia, menegaskan bahwa konferensi ini bukan hanya ruang berbagi pengetahuan, tetapi juga wadah membangun jejaring riset global yang konkret. Ia menyebut ICOMERA 2025 sebagai momen berharga bagi mahasiswa dan akademisi UB untuk memperluas wawasan sekaligus membuka peluang kolaborasi internasional.
“Acara ini sangat sukses karena mempertemukan banyak pakar dari berbagai negara dengan bidang keahlian yang berbeda. Mahasiswa UB mendapat kesempatan besar untuk mempelajari teknologi terbaru, khususnya di bidang material dan rekayasa teknik,” ujar Dr. Lai.
Inovasi Material untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Menurut Dr. Lai, bidang rekayasa tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan manusia akan kehidupan yang lebih berkualitas. Salah satu inovasi penting yang ia soroti adalah pengembangan material baru dengan sifat fisik dan mekanik yang lebih unggul.
“Teknik selalu melahirkan teknologi untuk meningkatkan kehidupan. Misalnya, pengembangan material dengan sifat kekuatan tertentu yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang. Ini sangat penting agar mahasiswa mampu memahami teknologi yang relevan dengan kebutuhan masa depan,” jelasnya.
Ia menilai mahasiswa UB beruntung dapat mengikuti langsung paparan para pakar internasional. Melalui sesi diskusi dan presentasi, mereka tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga bagaimana teknologi tersebut diterapkan secara praktis di berbagai negara.
Kolaborasi Hadapi Tantangan Global
Dr. Lai menekankan bahwa tantangan global seperti krisis energi, perubahan iklim, hingga kebutuhan akan urbanisasi berkelanjutan tidak mungkin dihadapi oleh satu negara saja. Oleh karena itu, kerja sama lintas negara menjadi sangat penting.
“Di konferensi ini kami sudah mulai membicarakan berbagai proyek riset bersama antara Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Thailand. Dengan adanya kerja sama seperti ini, kami bisa saling bertukar ide, teknologi, dan pengalaman,” ungkapnya.
Baginya, kolaborasi bukan hanya tentang pertukaran pengetahuan akademik, tetapi juga menciptakan solusi nyata yang bisa diimplementasikan untuk masyarakat. “Saya pikir konferensi ini luar biasa. Saya sangat mengapresiasi kesempatan untuk berbagi pengalaman, tidak hanya dengan UB, tetapi juga untuk komunitas yang lebih luas,” tambahnya.
Keberlanjutan Transfer Pengetahuan
Ke depan, Dr. Lai berharap agar konferensi semacam ICOMERA dapat terus berlanjut secara rutin. Menurutnya, keberlanjutan forum ilmiah internasional ini penting untuk memastikan transfer ilmu pengetahuan berjalan konsisten dan berdampak nyata.
“Saya berharap konferensi ini bisa terus diadakan. Mahasiswa bisa memperoleh banyak manfaat dari forum seperti ini. Mereka bisa menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang didapat untuk memberi kontribusi lebih besar, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia,” tegasnya.
Dalam pandangannya, keberlanjutan konferensi internasional seperti ICOMERA akan memperkuat posisi UB dan Indonesia di kancah akademik global. “Ini bukan hanya tentang penelitian, tetapi juga tentang bagaimana pengetahuan itu bisa diterjemahkan menjadi teknologi yang berguna dan berdampak luas,” katanya.
Pentingnya Peran Mahasiswa
Dr. Lai juga menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam mendorong perubahan. Ia menilai generasi muda harus dilibatkan sejak awal dalam proyek-proyek penelitian agar memiliki pengalaman praktis yang dapat mereka bawa ke dunia kerja maupun pengabdian masyarakat.
“Mahasiswa adalah kunci. Melalui forum ini, mereka bisa belajar langsung dari para pakar, mengenal teknologi terbaru, dan terlibat dalam riset nyata. Dari situlah mereka bisa memberi kontribusi lebih besar di masa depan,” ucapnya.
Kehadiran Dr. Chin Wei Lai, ICOMERA 2025 semakin menegaskan perannya sebagai wadah strategis dalam menjembatani ilmu pengetahuan, teknologi, dan kolaborasi internasional.