KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren bearish, setelah kemarin kembali ditutup melemah sebesar 1,35 persen ke level 6.055.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih berada di area negatif, sedangkan indikator Stochastic bergerak ke bawah menuju area jenuh jual (oversold).
“Terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” kata Nafan, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua IHSG berada di level 6.022 dan 5.907, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.141 dan 6.174.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), Daily (Rp1.750) (RoE: 21,23%; PER: 31,18x; EPS: 55,48; PBV: 6,64x; Beta: 1,55). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.700-1.750, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.765, 1.775 dan 1.815. Support: Rp1.700 dan 1.675.
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Daily (Rp920) (RoE: 3,67%; PER: 31,33x; EPS: 30,48; PBV: 1,15x; Beta: 1,17). Pergerakan harga saham akan menguji garis MA-200 terlebih dahulu sebelum potensi rebound terbuka lebar. “Buy on Weakness” pada kisaran Rp900-910, dengan target harga secara bertahap di level Rp990, 1.040, 1.075 dan 1.235. Support: Rp845.
3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Daily (Rp1.710) (RoE: 4,50%; PER: 25,21x; EPS: 68,24; PBV: 1,13x; Beta: 1,05). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.610-1.720, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.835 dan 1.950. Support: Rp1.610 dan 1.520.
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Daily (Rp17.825) (RoE: 5,78%; PER: 51,52x; EPS: 345,96; PBV: 2,96x; Beta: 1,63). Indikator RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp17.700-17.900, dengan target harga secara bertahap di level Rp18.625, 19.125, 21.250, 23.375 dan 25.500. Support: Rp17.000.
5. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Daily (Rp2.240) (RoE: 23,28%; PER: 6,41x; EPS: 349,28; PBV: 1,50x; Beta: 1,94). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.220-2.250, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.310, 2.400, 3.400 dan 3.710. Support: Rp2.200 dan 2.160.
6. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Daily (Rp45.450) (RoE: 106,80%; PER: 46,71x; EPS: 972,96; PBV: 50,09x; Beta: 0,74). Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA-60 dan 200 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp45.300-45.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp46.125, 48.000 dan 49.650. Support: Rp44.775 dan 44.3