KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan melanjutkan tren bullish, setelah Jumat lalu mampu bertahan di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,16 persen ke level 5.247.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD maupun RSI masih menunjukkan pergerakan yang memberikan sinyal positif.
“Di sisi lain, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation,
sehingga IHSG berpeluang menuju level resistance terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Senin (18/8/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support di posisi 5.172, sedangkan target resistance terdekat berada di level 5.293.
Lebih lanjut dia menyebutkan, potensi penguatan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham ASRI, BWPT, GIAA, ICBP, IMAS, JSMR, LPKR, LSIP, PWON dan WEGE.
Sementara itu, menurut analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, pergerakan IHSG berpotensi mengalami koreksi minor yang disebabkan berlanjutnya aksi jual investor asing. Saat ini, kata dia, IHSG berada di rentang support-resistance di level 5.102-5.288.
Baca juga:
Sentimen Domestik dan Asing Warnai Laju IHSG Pekan Ketiga Agustus 2020
Dia menyebutkan, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan dibayangi sentimen terkait pengumuman data neraca perdagangan Juli 2020 dan tren depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dia memperkirakan, neraca perdagangan tetap stabil, maka laju IHSG masih ada peluang untuk bertahan di zona hijau.
“Namun di sisi lain, pergerakan IHSG dibayangi oleh masih terjadinya arus keluar modal secara year-to-date dan melemahnya nilai tukar rupiah. Sehingga jika terjadi koreksi wajar, para investor dapat memanfaatkan momentum itu untuk melakukan pembelian dengan target investasi jangka pendek,” papar William.
Lebih lanjut dia mengatakan, pergerakan IHSG yang rawan untuk berbalik arah melemah tersebut bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham GGRM, INDF, BBCA, AALI, BINA, BBRI, TLKM dan UNVR. (sdk)