KANAL24, Malang – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menurun, setelah kemarin ditutup melemah 1,21 persen ke level 7.736.
Pelemahan IHSG di perdagangan Senin (1/9) dipengaruhi penurunan harga pada 539 saham, sedangkan 171 saham terpantau menguat dan ada 99 saham yang tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin Rp23,51 triliun atau meningkat dibandingkan Jumat pekan lalu Rp22,76 triliun.
Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan berlanjutnya aksi jual bersih oleh investor asing menjadi sentimen negatif bagi IHSG . Kemarin, net foreign sell di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp2,14 triliun.
” IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan melemah, dengan level support di posisi 7.660 dan 7.585, sedangkan resistance-nya di level 7.815 dan 7.900,” tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Selasa (2/9/2025).
Namun demikian, tim riset menyebutkan bahwa kenaikan harga emas bakal menjadi katalis positif bagi IHSG . Selain emas, komoditas lain yang mengalami kenaikan di perdagangan kemarin di antaranya adalah nikel, gas alam, perak dan bubur kertas.
Untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, rekomendasi saham yang disajikan oleh Tim Riset CGS International Sekuritas kepada para trader adalah, akumulasi pembelian pada saham EMTK, BRMS, UNVR, AADI, ARCI dan HRTA. (sdk)