KANAL24, Malang – Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (KemenPUPR RI) menggelar silaturahmi dengan tajuk Kiprah Alumni Brawijaya Membangun Indonesia Raya melalui Kementerisan PUPR, Minggu (29/6/2020).
Silaturahmi ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh Rektor Universitas Brawijaya beserta jajarannya, Pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan PUPR, jajaran direksi BUMN, Ketua Umum IKA UB dan alumni UB baik yang berkiprah di KemenPUPR maupun instansi lain.
Dalam sambutannya, Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani mengatakan bahwa peran alumni sangat penting dalam meningkatkan reputasi kampus. Ia juga menyampaikan agar sinergi antara kampus dengan para alumni terus terjalin dan reputasi brawijaya makin terkenal. Disamping IKA UB membangun di luar, jangan lupa bahwa Brawijaya salah satunya yang perlu dibangun.
“Saya sangat bangga dan berbahagia bertemu dengan alumni teknik UB di lingkungan PUPR yang sangat luar biasa kiprahnya dalam membangun Indonesia. Saya juga mengucapkan selamat kepada para pejabat yang barusan dilantik di KemenPUPR maupun kementerian-kementerian yang lain. Saya juga mengundang para alumni untuk turut serta dalam program 3 in 1 UB. Program 3 in 1 adalah program dimana 1 mata kuliah diampu oleh 3 orang pengajar, yakni satu orang dosen dari UB, satu dosen dari universitas luar negeri, dan satu orang praktisi,” Kata Nuhfil.
Ketua Umum IKA UB, Prof. Ahmad Erani Yustika juga turut mengapresiasi kegiatan yang pertama kali diselenggarakan oleh IKA UB-KemenPUPR ini. Erani menginginkan agar di masa yang akan datang tali silaturahmi antar alumni UB bisa terus ditingkatkan.
“Kami di Pengurus Pusat IKA UB juga memiliki program baru yang bertujuan untuk merangkul para alumni muda milenial, yakni milenial talks yang dilaksanakan secara daring setiap hari jumat. Kami juga mengundang teman-teman alumni UB lain untuk sharing knowledge kepada alumni-alumni milenial ini,” terangnya.
Salah satu alumni yang memiliki kiprah yang luar biasa di KemenPUPR, Ir. Mohammad Zainal Fatah yang merupakan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi mengatakan pentingnya trasnfer knowledge antara kampus dan tempat-tempat kerja dalam hal ini KemenPUPR. Hal ini dikarenakan pengalaman-pengalaman terutama soal kecepatan dalam melakukan terobosan-terobosan agak sulit dari sisi keilmuan untuk menjustifikasinya, sehingga diperlukan cara pandang yang terbuka.
Selain itu, perlu dilakukan kolaborasi yang lebih terstruktur khususnya menyangkut tentang sertifikasi profesional. Baik kampus dan tempat kerja harus mendorong bagaimana nanti profesional-profesional itu harus memiliki sertifikasi dari lembaga yang telah terakreditasi. (meg)