KANAL24, Malang – Pemeliharaan penyu di Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) pantai Bajulmati Kabupaten Malang masih dilakukan dengan sarana dan peralatan yang kurang memadai. Padahal sarana ini penting untuk melakukan konservasi penyu baik dalam pemeliharaan dan perawatan sebelum dikembalikan ke laut.
“Untuk sarana pendukung memang kami masih terbatas dan beberapa pengukuran air misalnya masih manual,” kata Sutari Koordinator BSTC, Sabtu (11/9/2021).
Maka, Sutari dan timnya di Bajulmati merasa gembira ketika Prodi Ilmu Kelautan FPIK UB memberikan pelatihan monitoring kualitas air pada kolam pemeliharaan penyu untuk kelompoknya. Pelatihan ini dirasakan sangat bermanfaat bagi BSTC untuk meningkatkan kemampuan anggotanya dalam melakukan konservasi penyu.
Dalam kesempatan yang sama ketua kelompok pengabdian masyarakat Ilmu Keluatan FPIK UB, Ade Yamindago, Ph.D menjelaskan bahwa timnya memang melakukan pengabdian masyarakat di BSTC dengan membagikan ilmu monitoring kualitas air pada kolam penyu. Seperti kemampuan monitoring kualitas air ini yang menurut Ade sangat penting untuk keberhasilan konservasi.
“Kami melihat kiprah teman-teman BSTC ini sudah bagus sehingga kami mendukung dengan memberikan apa yang masih kurang baik secara pengetahuan maupun peralatan,” kata Ade.
Ade menambahkan pada pengabdian masyarakat kali ini selain memberikan pelatihan monitoring kualitas air, tim pengmas Ilmu Kelautan FPIK juga menghibahkan beberapa alat untuk mendukung sarana dan prasarana bagi BSTC.
“Ada beberap alat yang kami hibahkan seperti alat pengukur air, head lamp, handy talkie untuk komunikasi tim dan lainnya. Dengan alat ini kami berharap kerja tim BSTC lebih terbantu dan hasilnya lebih maksimal,” kata Ade.
Untuk selanjutnya tim nya juga akan terus menjalin komunikasi dengan BSTC sehingga dapat terjadi sinergi dan kolaborasi untuk mendukung konservasi penyu di Kabupaten Malang. (sdk)