KANAL24, Malang – International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy (ICGAB) 2020 yang pertama kali diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) secara virtual stage telah berlangsung, selasa (25/8/2020). Meski diselenggarakan secara virtual, ICGAB 2020 telah mempertemukan hampir 300 delegasi yang berasal dari universitas nasional dan internasional, lembaga penelitian, dan industri dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan.
Dekan FTP UB juga menyampaikan terima kasih karena suatu kehormatan bagi FTP UB untuk menjadi tuan rumah konferensi ICGAB untuk menyebarkan pengetahuan, temuan penelitian dan kemajuan teknologi, serta untuk bertukar ide dan berbagi kisah sukses.
“Merupakan impian kami bahwa konferensi ini akan menginspirasi dan memotivasi semua peserta. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi untuk menumbuh kembangkan kesejahteraan nasional dengan mengembangkan dan melaksanakan agroindustri hijau dan bioekonomi berbasis komoditas lokal dan tropis, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” kata Imam
FTP lanjut Imam senantiasa berusaha meningkatkan kontribusi keilmuan baik melalui riset maupun inovasi untuk kemajuan agroindustry baik dalam skala nasional maupun internasional. ICGAB merupakan salah satu ihtiar dari FTP dalam mewujudkan hal tersebut.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Aulanni’am mengatakan ICGAB merupakan konferensi penting untuk menyikapi pembangunan berkelanjutan dan penguatan sumber daya tropis untuk kesejahteraan nasional melalui penerapan sirkuler bioekonomi dan agroindustri hijau, yang diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di dunia khususnya negara berkembang seperti Indonesia.
“Universitas Brawijaya sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia juga berkomitmen untuk turut mencarikan solusi atas permasalahan besar yang dihadapi bangsa dan dunia saat ini. Eksploitasi sumber daya alam, tingginya permintaan bahan bakar fosil, emisi gas rumah kaca, dan penggundulan hutan terjadi di dalam negeri, yang merusak lingkungan, dan menghambat pembangunan berkelanjutan,” beber Aul.
Baca juga:
Tari Jejer Jaran Dawuk Pukau Peserta ICGAB 2020 || Inovatif, Konferensi Internasional FTP UB Gunakan Virtual Stage
Lanjutnya, oleh karena itu, penciptaan bioekonomi melalui pengadopsian agroindustri hijau dan bioteknologi industri dapat mendorong inovasi teknologi, daya saing industri, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, sekaligus menjaga kelestarian sumber daya alam, yang terkait dengan pengintegrasian konsep agroindustri hijau 4.0 dan masyarakat 5.0 untuk membawa nilai-nilai baru bagi industri dan masyarakat.
“Merupakan suatu kehormatan bagi Universitas Brawijaya menjadi tuan rumah ICGAB 2020 untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan teknologi, bertukar pikiran dan berbagi kisah sukses antara kita dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia,” imbuhnya.(meg)