KANAL24, Jakarta – Indonesia dan Inggris sepakat untuk menjalin kemitraan di bidang perekonomian atau perdagangan dengan membentuk Joint Economic and Trade Committee (JETCO) atau Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB). Melalui JETCO diharapkan bisa membantu memperlancar masuknya barang Indonesia ke pasar Inggris dan mendorong investasi dari negara tersebut.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menjelaskan JETCO menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kemitraan Indonesia-Inggris yang selama ini terjalin. Sejauh ini kedua negara telah mengidentifikasi sembilan sektor potensial yang bisa dikerjakan bersama dan hambatan sekaligus peluang kerja sama.
Beberapa sektor yang bisa dikerjasamakan diantaranya sektor pendidikan, makanan dan minuman serta produk pertanian, teknologi, obat-obatan dan pelayan kesehatan, infrastruktur dan transportasi, kayu dan produk kayu, energi terbarukan, jasa keuangan dan profesional, serta ekonomi kreatif.
“JETCO dianggap penting sebagai sebuah forum dialog tahunan tingkat menteri untuk membahas isu-isu bilateral kedua negara dengan lebih intensif,” ujar dia dalam keterangan resminya, Selasa (27/4/2021).
Berdasarkan catatan Kemendag, total perdagangan Indonesia-Inggris pada 2020 mencapai USD 2,2 miliar. Sementara pada Januari – Februari 2021 tercatat sebesar USD335,70 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Inggris sebesar USD201,86 juta, sedangkan impor Indonesia dari Inggris sebesar USD133,83 juta.
Untuk realisasi investasi, berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga Maret 2021 mencapai USD17,6 juta dengan total proyek sebanyak 303 proyek. Dia berharap melalui kerjasama ini realisasi investasi dari Inggris ke Indonesia terus meningkat.
“Untuk produk ekspor utama Indonesia ke Inggris di antaranya alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit, minyak sawit dan turunannya; serta alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan tekstil,” pungkasnya.(sdk)