KANAL24, Malang – Indonesia saat ini memiliki 19 cagar biosfer dan jika dilihat, total semuanya sudah hampir 30.00.000 hektar. Jika, jika ini diimplementasikan konsep cagar biosfer untuk pembangunan berkelanjutan, maka tampaknya akan menjadi sangat luar biasa untuk kawasan Cagar biosfer Bromo Tengger Semeru-Arjuno dan Cagar Biosfer Blambangan.
Peran dan fungsi cagar biosfer Bromo Tengger Semeru-Arjuno dan Cagar Biosfer Blambangan, yaitu, cagar biosfer menjadi konservasi keanekaragaman hayati dan budaya, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan dukungan logistik seperti riset, MONEV, peningkatan kualitas SDM, etc. Ketiganya memiliki nilai ekologi, ekonomi, etik, dan nilai intrinsik. Peran dan fungsi ini menjadi iptek berkelanjutan/sustainable science atau pembangunan berkelanjutan.
“Sebelumnya kita membangun cagar biosfer itu sebelumnya apa yang akan kita inginkan, tentu dari konsep lubernya seperti ini. Jadi, kita akan lebih secure di masa depan.” kata Y. Purwanto, Kamis (17/3/2022)
Konsep ini akan memberi koneksi hubungan yang baik antara masyarakat dan alam. Kehidupan lebih baik dan juga menjadi salah satu solusi untuk pengelolaan kawasan. Kawasan tersebut akan menjadi suatu kawasan yang baik untuk kehidupan untuk manusia dan alam.
Cagar biosfer ini juga akan menginspirasi masa depan yang positif dengan menghubungkan manusia dan alam hari ini. Pertama, peran cagar biosfer adalah menggunakan kekuatan sains dan kekayaan hayati dan budaya untuk menginspirasi perubahan ke arah keberlanjutan. Kedua, dampak yang dimiliki adalah menciptakan masa depan yang aman, yang dapat kita nantikan. Ketiga, jaringan kerja kita berperan untuk menghubungkan kembali orang dan ekonomi dengan lingkungan mereka, ada keseimbangan.. Terakhir, kita membuat masa depan menjadi nyata dan terdapat perbaikan terus-menerus.(nid)