KANAL24, Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan kinerja industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir di tahun 2020 tetap positif, meski di tengah pandemi Covid-19. Hal itu terlihat produksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO) yang tetap bagus.
Data GAPKI menunjukkan angka produksi CPO tahun lalu mencapai 47.034 ribu ton dan produksi PKO 4.549 ribu ton. Dibandingkan dengan realisasi di tahun 2019 angka produksi CPO dan PKO tahun ini memang turun namun sangat tipis yaitu 1,1 persen. Hal ini dinilai masih sangat baik lantaran di tengah tantangan yang luar biasa berupa wabah Covid-19.
Ketua Umum GAPKI, Joko Supriono, menjelaskan jika digabungkan dengan total stok yang ada dan juga impor produk, maka produksi CPO dan PKO secara total tahun 2020 sebanyak 51.627 ribu ton. Jumlah ini terpaut tipis dengan hasil prediksi di tahun 2019 yang mana kondisinya pada saat itu masih normal.
“Poin penting yang harus kita syukuri adalah karena industri sawit di Indonesia secara operasional berjalan dengan normal di situasi pandemi. Perkebunan normal, petani normal, pabrik normal sehingga kinerja itu cukup bagus sementara banyak sektor yang kesulitan, tapi saya monitor di industri sawit tidak ada perumahan karyawan dan tidak ada penghentian operasi,” tutur Joko Supriono dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).
Sementara itu dari sisi kinerja ekspor, Joko juga menegaskan kondisinya masih relatif baik meski memang terjadi penurunan. Tercatat pada tahun lalu jumlah ekspor mencapai 34 juta ton atau lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 37,4 juta ton. Penurunan ini terjadi lantaran hampir semua negara mengalami musibah yang sama yaitu pandemi Covid-19 sehingga memicu penurunan permintaan.
“Ekspor memang turun tapi ini sangat disadari karena ada pelemahan demand lantaran hampir semua importir besar mengalami lockdown. Kelihatannya recovery di akhir tahun kemarin tidak cukup menolong. Ekspor produk sawit tahun 2020 lalu turun 9 persen secara total,” pungkas Joko. (sdk)