Rissa Astriana yang sedari kecil ikut membantu orang tuanya berjualan daging di pasar membawanya menjadi influencer pengusaha daging di Yogyakarta, “saya masih ingat tidur di pasar. dibawah daging-daging” tuturnya. Rissa bersama Mirza sang suaminya membangun usahanya yang bernama Oricow sejak tahun 2015. Pasangan suami istri tersebut merupakan lulusan Fakultas Peternakan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Operasional Meatshop Oricow dimulai seperti layaknya pasar tradisional, Meatshop Oricow buka sejak dini hari pukul 05.00 hingga 17.00 WIB.
Banyak pengusaha daging yang khawatir dengan kepercayaan masyarakat akan produk daging potong selama Pandemi Covid-19 menjadi menurun. Diikuti dengan pola kegiatan masyarakat diluar rumah yang juga menurun. Akan tetapi, hal ini tidak mematahkan semangat Pasangan suami istri sarjana peternakan UGM tersebut untuk tetap mempertahankan eksistensi usahanya.
Meatshop Oricow selalu menyediakan daging fresh dengan melakukan pemotongan satu ekor sapi setiap harinya. Selain itu, juga memiliki berbagai sertifikat dan mendapatkan pengawasan langsung dari dokter hewan serta dinas terkait yang menjamin kualitas dan kehalalan dari produk dagingnya. Oleh dari itu, trust dari pelanggan tetap terjaga. “Oricow memiliki surat sehat, surat jalan dan sertifikat MUI untuk menjamin kualitas produk yang dijual” Tutur owner Meatshop Oricow tersebut.
Meski aktivitas masyarakat diluar rumah menurun, untuk mendapatkan produk Oricow pun pelanggan bisa membelinya dari rumah, melalui ojek online, “Pricelist kita sediakan di highlight instagram sehingga pelangan bisa mengetahui harga produk yang akan dibelinya melalui ojek online” Tutur Wanita lulusan 2013 itu.

Tidak hanya menyediakan produk daging fresh saja, Meatshop Oricow juga menyediakan berbagai bumbu dapur dan olahan dari daging sapi. Olahannya pun bermacam-macam, ada berbagai jenis bakso sapi, rolade sapi, abon dan lain-lain. Untuk bumbu dapurnya, karena sistem Meatshop Oricow mengikuti trend masyarakat yang menyukai sistem olahan daging slice kekinian seperti yakiniku, shabu-shabu atau sukiyaki maka bumbu dapur dan berbagai bahan pelengkap yang disediakan pun mengikuti trend tersebut, di Meatshop Oricow tersedia berbagai saus sebagai pelengkap berbagai jenis masakan olahan daging.
Experience juga menjadi keunggulan Meatshop Oricow dengan memfasilitasi pelanggannya untuk dapat melihat proses pemotongan daging slice dan pengemasan produk sehingga pelanggan dapat menilai sendiri kualitas kebersihan proses produksi produk Meatshop Oricow. Jika pelanggan ingin mendapatkan daging segar dan melihat langsung proses pemotongan daging slice dan pengemasan produk di Meatshop Oricow, maka pelanggan dapat mengunjungi Meatshop Oricow sejak pagi hari.
Keluarga besar Rissa merupakan pengusaha daging, anggota keluarganya tersebar di Kota Yogyakarta. Keadaan ini pun tidak menurunkan eksistensi Meatshop Oricow karena masing-masing meatshop keluarganya pun memiliki cara yang berbeda dalam pengembangannya. Meatshop Oricow memiliki pangsa pasar menengah keatas dan sasaran pemasarannya pun mengarah kepada konsumen yang mampu membayar secara cash, baik itu konsumen yang sifatnya perorangan ataupun perusahaan besar “kita lebih mementingkan pembayaran cash, karena sistem cash menurut saya akan mendukung kehalalan produk yang kita jual” Tutur wanita sarjana peternakan tersebut. Strategi yang diterapkan Meatshop Oricow cukup sederhana, dengan media sosial Instagram dan tiktok Meatshop ini membagikan berbagai kegiatan operasionalnya, mulai dari kegiatan saat dini hari (awal buka) hingga pengemasan serta dilengkapi dengan berbagai tips pengolahan produknya, sehingga hal tersebut akan menarik dan membangun trust dari pelanggan Meatshop Oricow
Penulis : Nadya Vashti Alvita, mahasiswa jurusan Agribisnis FP UB