Kanal24, Malang – Guru besar baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) dikukuhkan hari ini (17/1/2024). Prosesi pengukuhan Prof. Dra. Hermin Sulistyarti, Ph.D. yang dilaksanakan di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Malang berlangsung secara khidmat.
Prof. Hermin dalam orasinya mengungkapkan keprihatinannya terhadap mahalnya instrumentasi dan reagen kimia, serta rumitnya prosedur analisis yang masih menjadi permasalahan dalam bidang kimia analitik.
“Padahal, teknik dan metode analisis kimia merupakan bidang yang sangat krusial dalam kehidupan manusia untuk menjamin kualitas bahan pangan, pupuk, obat, kosmetik, lingkungan dan kesehatan.” terangnya.
Menurutnya, peningkatan kasus pemalsuan pupuk, obat-obatan, kosmetik, hingga permasalahan kesehatan merupakan dampak dari rendahnya kualitas monitoring terhadap teknik dan metode analisis zat kimia.
Oleh karena itu, Prof. Hermin merancang teknik analisis cepat, akurat, teliti, dan mudah dengan biaya yang terjangkau akan membantu dalam peningkatan kualitas monitoring bahan kimia pada produk yang masyarakat gunakan sehari-hari.
Salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam analisis bahan kimia yang mudah dijangkau adalah melalui penggunaan smartphone.
“Smartphone sudah bukan lagi menjadi barang mewah dan kini dimiliki oleh semua kalangan. Sistem operasi, prosesor, memori internal, dan lensa kamera berkualitas tinggi pada smartphone bisa dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi yang lebih mudah diakses dan lebih murah dibandingkan perangkat analitik portable lain,” jelasnya.
Profesor bidang Ilmu Kimia Analitik ini mengungkapkan bahwa sistem operasi, prosesor, memori internal, dan lensa kamera berkualitas tinggi pada smartphone bisa dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi yang lebih mudah diakses dan lebih murah dibandingkan perangkat analitik portable lain.
“Penggabungan teknik µPAD-smartphone mampu menghasilkan teknik analisis kimia yang cepat, mudah, murah, selektif, dan akurat. Tenik analisis ini membuka peluang untuk pengembangan perangkat rapid test atau rapid diagnostic yang sangat berguna untuk penerapan di lapang (tidak harus di laboraborium) dan bisa dioperasikan oleh masyarakat awam,” terangnya.
“Harapannya, melalui teknik µPAD-smartphone kedepan diharapkan dapat berfungsi sebagai smart analyzer yang mampu menggantikan instrumentasi analisis yang rumit dan mahal untuk diagnostik baik untuk bidang kesehatan maupun lingkungan,” imbuhnya.
Prof. Dra. Hermin Sulistyarti, Ph.D. merupakan profesor ke-27 di FMIPA dan Profesor aktif ke-207 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke-367 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. (din)